WARNING 21+ ADULT CONTENT!
...
Langkah kaki Elleora terdengar tergesa di lantai marmer, sepatu hak tingginya berdetak seperti alarm yang hanya bisa didengar Immanuel.
Pria muda itu menoleh sekilas, wajahnya tenang, tapi sorot matanya menolak. Ia sudah tahu bahwa sejak pertama kali bertemu. Perempuan ini tidak seperti yang lain.
Elleora Maria. Tiga puluh dua tahun, berkelas, cantik dengan aura percaya diri yang terlalu meledak-ledak.
Dan sekarang, sejak melihat Immanuel Joseph. Sang berondong yang berumur dua puluh delapan tahun, dengan rahang tegas, kulit bersih, senyum tipis yang tajam, ia kehilangan kendali.
Bukan jatuh cinta, bukan pula sayang. Lebih dalam, lebih berbahaya: nafsu.
"Immanuel..." suaranya berat, setengah mendesah, seolah menyebut nama itu saja sudah membuat tubuhnya basah.
Immanuel memejamkan mata sepersekian detik, mencoba sabar. "Saya sudah bilang, jangan kejar-kejar saya, Miss."
Elleora tersenyum miring, mendekat, jaraknya hanya tinggal setengah meter.
"Dan aku sudah bilang, aku nggak bisa berhenti, sayang."
Dunianya selama ini hanya seluas empat sudut sakral.
IGD, poliklinik, bangsal, dan ruang operasi. Irene adalah seorang residen bedah umum, hidupnya adalah tentang jadwal jaga yang tak kenal ampun, aroma antiseptik yang menempel di baju, dan kepuasan menatap jahitan yang rapi.
Cinta? Itu komplikasi yang tidak ada dalam kamus prosedural hidupnya. Ia lebih akrab dengan anatomi jantung manusia daripada dengan debaran aneh di dalam dadanya sendiri!
Hingga satu sosok mengubah segalanya.
'Daksa' seorang dokter bedah jantung baru yang menyelinap masuk kedalam hidupnya tanpa bisa ia cegah.
PERINGATAN 🚨
DILARANG KERAS UNTUK COPAS ATAU MENJIPLAK KARYA INI‼️
HARGAI KERJA KERAS PENULIS‼️