
Langit pagi Manhattan cerah seperti biasanya. Di Stasiun Pemadam 128, ada tawa dari sebuah lelucon, ada secangkir kopi hangat yang siap diminum, dan ada cincin yang menunggu untuk diberikan. Namun, satu panggilan darurat mengubah segalanya. Langit biru itu berubah menjadi kelabu. Waktu disana membeku, bersama dengan serpihan memori yang tersisa sendirian. ----- In memorial of all the heroes and victims of September 11, 2001. ----- Cerita ini berasal dari draft cerpen dari tugas sekolah yang sudah lama berdebu. ----- <128: Lone Fragments> © ReMonday_ Story and characters: Re Original work: Re Pictures in story: Google and Pinterest Edit cover: ReAll Rights Reserved
1 part