Original manhua 'The Villain's Destiny' is written by Shiqian and illustrated by ManYue Comics.
Pair: Gu Changge x Chen Xi.
Sinopsis
Chen Xi hanyalah seorang pemuda biasa yang lebih mengenal dunia game daripada cinta. Suatu malam, kesalahan sistem game yang ia mainkan menyeretnya masuk ke dunia asing: dunia Xianxia penuh kultivator, monster kuno, dan perebutan takdir.
Tubuhnya bukan lagi manusia biasa, melainkan karakter High Bishop yang ia mainkan-lengkap dengan kekuatan, skill, dan barang-barang langka. Namun, dunia baru ini berbeda dari game. Setiap luka benar-benar terasa, setiap kematian berarti akhir yang nyata.
Di tengah usahanya beradaptasi, Chen Xi tanpa sadar menarik perhatian Gu Changge, sang Villain yang ditakuti seluruh dunia. Changge adalah transmigrator lain, seorang pria modern yang kini menjelma penguasa kegelapan yang hidup dengan cara merampas point takdir para putra keberuntungan.
Awalnya, Chen Xi hanyalah target berikutnya-pemuda polos dengan point takdir yang tak terbatas. Namun semakin dekat, semakin Changge merasa terikat. Ketulusan, kepolosan, dan kelembutan Chen Xi membuatnya terobsesi. Ia ingin memiliki seluruh keberuntungan Chen Xi... dan juga Chen Xi itu sendiri.
Chen Xi, yang belum pernah mengenal cinta, tiba-tiba terjerat dalam permainan penuh intrik, obsesi, dan gairah berbahaya. Apakah ia akan tetap menjadi pion keberuntungan untuk Gu Changge, ataukah justru menjadi belenggu yang merubah sang Villain?
"Gue terpaksa nikah sama lo, demi bayi yang ada di perut lo."
Kata-kata itu jatuh seperti pisau yang menancap tepat di hati Kiana Alisha. Pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia, kini hanya terasa seperti hukuman. Ia tidak diinginkan. Bukan sebagai istri, bukan sebagai seseorang yang layak dicintai.
Pria di hadapannya, sosok yang dingin dan kasar, menikahinya bukan karena cinta-hanya karena tanggung jawab, Tatapan matanya tajam, seolah berkata bahwa semua ini hanya sementara. Bahwa setelah bayi itu lahir, segalanya akan berakhir semuanya.
Namun, takdir selalu punya cara untuk mempermainkan hati manusia. Dalam kebencian, mungkin terselip perasaan yang tak terduga?