WARNING!!! : Cerita ini adalah karya fiksi yang merupakan hasil imajinasi penulis. Cerita ini mengandung unsur romansa sesama jenis dalam konteks worldbuilding yang berbeda, serta membahas konflik antar instansi yang tidak dimaksudkan untuk menyinggung pihak mana pun. Cerita ini Tidak Bertujuan untuk mencitrakan dan mengkritik institusi atau keyakinan tertentu. Semua elemen di dalamnya hanyalah bagian dari dunia fiktif yang diciptakan oleh penulis.
Rizal Azkha Mahenra selalu tahu posisinya: ia seorang remaja laki-laki Omega yang takkan pernah tunduk. Dengan sikap keras kepala dan kepintaran yang tajam, ia memimpin barisannya sendiri, menolak setiap aturan yang memandang rendah dirinya. Baginya, ia bisa mendapatkan apa pun tanpa perlu bersaing, karena ia yang paling unggul.
Lalu, datang Abraham Alexander von Hohenberg, remaja laki-laki Alpha yang bagai pangeran. Karisma dan tatapan matanya menguasai segalanya, membuat seluruh sekolah bertekuk lutut. Sifatnya yang tenang dan tatapan dinginnya, membuat Abraham selalu mendapatkan segalanya dengan mudah.
Ketika takdir menempatkan mereka dalam satu ruang sempit, Rizal sadar, ia tak lagi membenci aroma maskulin lelaki Alpha itu. Dan Abraham... ia tak lagi sekadar ingin menaklukkan barisan Pramuka. Ia hanya ingin memiliki laki-laki Omega yang tak biasa itu, seutuhnya.
Ini bukan sekadar cerita tentang cinta dan rivalitas. Ini adalah kisah tentang dua pria yang berani melawan takdir, tentang pertempuran batin yang tersembunyi, dan tentang harga sebuah pengorbanan. Karena kadang, cinta sejati tidak datang dari tempat yang sama, tapi justru dari barisan yang paling berani kita lawan.