Katanya, Azka suka sama Azila, tapi kok lebih peduli dan sayang sama Aya?
Katanya, Aiden pacarnya Azila, tapi kok nempel terus ke Aya?
Katanya, Azila itu sahabat Aya, tapi kok jarang berinteraksi?
Persahabatan yang semula tenang, kian menjadi rumit. Benang-benang hubungan itu mulai berbelit, membentuk simpul yang sulit diuraikan.
Persahabatan yang dulu sederhana, kini berubah menjadi ladang dilema: antara menjaga ikatan lama atau jujur pada perasaan masing-masing. Cinta hadir di antara mereka, bukan sebagai jalan lurus, melainkan simpul takdir yang saling mengikat, menyakitkan, sekaligus memaksa mereka tumbuh.
Jadi, bagaimana persahabatan diuji oleh cinta, dan bagaimana pilihan yang mereka ambil akan menentukan, apakah simpul itu akan terurai dengan indah, atau justru semakin mengikat hingga mencekik.
Tanggal up : 01/10/2025
Up setiap hari : Rabu dan Sabtu
Yogyakarta, 1988. Di antara bau tanah sehabis hujan, deru Vespa tua berwarna biru tua, dan lampu-lampu jalan yang redup-Saujana, gadis 18 tahun, bertemu Bumantara, perwira muda TNI AU yang baru ditempatkan di Maguwo.
Mereka bertemu tanpa rencana, di sebuah toko buku kecil di Malioboro, di saat matahari mulai terbenam. Obrolan pertama terasa sederhana, tetapi cukup membuat pikiran terus teringat hal sederhana itu. Bumantara melangkah dengan dharma, Saujana menunggu dengan cita. Waktu tak selalu ramah, tetapi hati tahu arah.
"Aku hanya ingin jadi penulis. Siapa tahu, ada yang merasa ditemani lewat tulisanku."
Dia menyunggingkan senyumnya. "Kata-kata seperti itu.. Aku rasa sudah berhasil menyentuh hati orang, Saujana."