"Serpihan Diriku"
📖 Aku bukan lagi diriku yang utuh.
Sejak tragedi itu, hidupku berubah menjadi potongan-potongan yang tak pernah menyatu. Ada bagian yang hilang, ada kenangan yang kabur, ada luka yang tak mau sembuh. Setiap hari aku berjalan, tapi hanya sebagai serpihan dari diriku sendiri.
Namun serpihan itu mulai berbicara. Dalam mimpi, dalam catatan yang kutemukan, dalam bayangan yang tak seharusnya ada. Semakin aku mencoba menyingkirkan mereka, semakin mereka menuntunku pada satu kebenaran: mungkin aku sendiri penyebab dari semua ini.
Apakah aku korban dari masa lalu?
Atau pelaku yang selama ini bersembunyi di balik serpihan diriku?
Aku hanya belajar menerima semua takdir yang menjadi takdirku .
⚠️ Warningg
Novel ini mengangkat tema tentang luka batin, kehilangan, dan proses penyembuhan diri.
Tidak ada unsur kekerasan eksplisit di dalamnya, namun beberapa bagian mungkin menggambarkan perasaan sedih dan trauma emosional.
Tulisan ini ditujukan untuk menginspirasi pembaca agar berani menghadapi masa lalu, memaafkan diri sendiri, dan bangkit kembali.
Semoga kisah ini bisa menjadi pengingat bahwa setiap orang berhak sembuh dengan caranya sendiri. Jangan mudah menyerah Okeyy. 🌷
📌Tidak mengandung 18+
✨selamat membaca 🤗
-Cause love needs a certainty-
Jika aku bertanya, pernahkah melihat indahnya bulan di waktu senja? Pasti jawabannya adalah
'Ya, pernah. Hanya saja tidak sering dan cuma sebentar'.
Bulan memang tidak akan bisa selalu ada bersamaan di waktu senja. Sekalipun bisa, itu juga hanya sesaat. Singkatnya, hal itu terjadi sama seperti kita.
-Aurora Kalliandra Senjani