Love In Summer

Bong Seok memiliki seorang sahabat sejak SMP yakni Bong Jae Hoon. Ia mencoba berdamai dengan lukanya namun Jae Hoon selalu mengingatkan luka kecil didalam hati Bong Seok dan membuatnya tak kunjung sembuh.

Musik bagaikan plester luka yang dimana itu adalah satu-satunya cara agar bisa menutupi lukanya, namun suatu ketika plester atau perban itu kembali terbuka.

"Itu semua bukan salahmu. Kalau semua orang menyalahkanmu, ingatlah aku yang tidak pernah menyalahkanmu. Mengerti?" Ujar Jae Hoon sambil mencengkram kedua bahu Bong Seok dengan lembut.

Bong Seok terlihat bingung dan menunduk, tangannya mulai mengepal dan sesekali menggigit bibirnya karena ia cukup gugup mengatakan satu hal. Setelah cukup lama terdiam akhirnya Bong Seok berkata

"Ayo kita kencan." Ucap Bong Seok.

"Oh ya." Ucap Jae Hoon dan Bong Seok menengok, "Kapan kau akan mengajakku berkencan?" Tanya Jae Hoon.

"Maaf." Ucap Ji Soo.

"Maaf untuk apa?" Tanya Ji Woo yang masih mengobati lukanya Ji Soo.

"Karena aku terlalu berharap kepadamu." Jawab Ji Soo.

"Kau tidak perlu memahami sesuatu yang memang tidak bisa kau pahami, tetapi kau bisa menghargai sesuatu yang semestinya kau patuh hargai. Tapi ..." Ucap Ji Woo yang selesai mengemasi kotak obatnya, "... Kau menghilang tanpa jejak seperti itu, ku rasa kau sama seperti orang lain yang hanya penasaran." Sambungnya.

"Kau tidak perlu memahami sesuatu yang memang tidak bisa kau pahami, tetapi kau bisa menghargai sesuatu yang semestinya kau patuh hargai. Tapi ..." Ucap Ji Woo yang selesai mengemasi kotak obatnya, "... Kau menghilang tanpa jejak seperti itu, ku rasa kau sama seperti orang lain yang hanya penasaran." Sambungnya.

***