
Setelah ditunjuk sebagai juru bicara presiden, Laksana Banyu Samudera harus memegang banyak sekali rahasia negara yang harus dijaga. Bukan hanya dari media, tapi juga lawan politik presiden. Namun, saat dirasa hidupnya sudah cukup konstan, malam yang tak pernah terbayangkan nyatanya mendatangkan polemik dalam diri. Pertemuannya dengan Dwiwangsa Bening Ayu, putri bungsu ketua umum partai lawan politik presiden secara tidak sengaja mengundang sentimen negatif pubik. Kepercayaan padanya sebagai tangan kanan presiden dipertanyakan. Loyalitasnya diragukan. Kebocoran rahasia menjadi perbincangan utama. Seharusnya, Banyu tak memiliki keraguan. Seharusnya, Banyu tahu apa yang harus dilakukan. Seharusnya, Banyu sudah memutuskan. Dan seharusnya, Banyu tidak perlu terjebak dalam sebuah dilema. Namun, nyatanya Banyu hanyalah manusia yang kerap ragu akan jalan hidup.Alle Rechte vorbehalten
1 Kapitel