[BOOK 3]
Di antara retakan dunia dan riuhnya kota, ada bayangan-bayangan yang tak pernah terurai sepenuhnya. Mereka berjalan dan bertindak dalam wujud manusia, namun membawa sesuatu yang lebih tua dari cahaya, lebih gelap dari kehampaan.
Seorang wanita terjebak di antara mimpi dan gema tak kasatmata yang terasa lebih nyata daripada hidupnya sendiri. Dua sosok asing, berbeda setajam malam dan api, sama-sama tertarik pada sinar yang ia bawa tanpa sadar.
Cinta, dendam, dan takdir saling bertabrakan dalam bisikan yang tak dapat dihindari. Mereka saling mendekat, saling menjauh. Dan setiap pertemuan, setiap sentuhan, setiap langkah yang mereka ambil ... hanyalah undangan bagi dunia untuk runtuh sekali lagi.
...
Contemporary Fantasy, Supernatural, Existentialist, Speculative Fiction, Bromance.
[slow update, and some chapters may be over 3000 words]
Rosaline pecinta novel dewasa. Namun, novel dewasa dengan tema harem berjudul Hers adalah novel terburuk yang pernah Rosaline baca.
Eksekusi plot cerita mainstream dan karakter yang membuatnya mencak-mencak ditambah lagi nama tokoh antagonis perempuan dalam cerita tersebut adalah Rosaline, namanya sendiri.
Siapa sangka Rosaline memasuki dunia novel itu.
Para tokoh utama laki-laki, terutama Jayendra, selalu menyalahkannya atas semua ketidaknyamanan tokoh utama perempuan, Vanita. Ditambah lagi Vanita yang selalu bersikap menyebalkan, membuat Rosaline memilih sekalian saja mendalami perannya sebagai antagonis perempuan.
Karena tak punya siapa-siapa di pihaknya, Rosaline terpaksa mendekati Kalingga, sang antagonis laki-laki dalam novel Hers. Musuh Jayendra. Sekaligus tokoh yang Rosaline yakini hanya memiliki ketertarikan pada laki-laki. Alias; gay.
...
"Mau gue buktiin kalau punya gue bisa berdiri tegak hanya untuk perempuan?" Tangan Kalingga yang satunya memeluk pinggang Rosaline pelan. "Sini lo agak mepet dikit dan rasain punya gue udah membengkak sekarang. Itu kalau lo berani."
@kandthinkabout