Sekolah selalu punya cerita, entah itu dari kelas, organisasi, atau sekadar lapangan tempat suara bola memantul. Bagi Aina, kelas 9 yang sibuk dengan tugas dan organisasi, hidupnya cukup sederhana: belajar, rapat, dan menjaga fokus agar prestasi tetap terjaga.
Tapi segalanya berubah sejak ada Radit.
Raditya Arkananta-adik kelas yang penuh energi, usil, dan terlalu sering muncul di hadapannya. Suka sekali bermain bola, selalu heboh di lapangan, dan entah kenapa, selalu saja membuat Aina kesal.
Buku dan bola. Dua hal yang seakan mustahil bisa bersatu. Namun tanpa mereka sadari, takdir punya caranya sendiri untuk mempertemukan, mengikat, dan menyatukan.
Nala, 24 tahun. Gadis manis asli Jawa yang hidup sendirian di rumah sederhana dekat tempatnya bekerja. Gadis yang ramah dan mudah bersosialisasi dengan teman kerjanya. Semua berjalan baik seperti biasa, sampai Dia menyadari, ada sosok yang mulai memperhatikannya dalam diam. Sosok yang tidak pernah Nala bayangkan, akan sedalam ini menaruh atensi padanya.
Begitupun dengan lelaki dewasa usia 32 tahun ini. Namanya Sada, orangnya diam, diam yang benar-benar pendiam. Gak suka nyinyir, tenang, kalem, gentle men dan berwibawa. Membuat orang yang melihatnya segan. Siapa yang tahu, lelaki se datar ini bakal jatuh hati pada cewek cheerfull dan friendly seperti Nala? Sampai sahabatnya, Brian tidak percaya fakta ini.
Seperti apa kisah Gen Z x Gen Millenial ini? Terlalu banyak perbedaan diantara mereka. Apakah Sada, om-om loyal tapi pendiam ini dapat mendobrak hati seorang Nala, si gadis manis penuh ekspresi?
Starting with Park Sungjin as Sadana Pradipta and Nala Lesthia