Story cover for kembali untuk melukis waktu  by Uzumaki_youru
kembali untuk melukis waktu
  • WpView
    Reads 337
  • WpVote
    Votes 44
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 337
  • WpVote
    Votes 44
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Sep 15
1 new part
keadaan genting yang membuat BoBoiBoy terpaksa mengirim elemental milik nya yang tersisa kemasa lalu demi keselamatan nya. 

diantara hidup dan matinya pemuda itu masih saja memikirkan keselamatan Beliung, satu-satunya elemental yang tersisa, dengan menggunakan kapsul waktu yang telah ia kembangkan diam-diam bersama Gamma, BoBoiBoy berhasil mengirim Beliung ke masa lalunya dan pesan yang ia berikan kepada Beliung untuk bahagia menikmati hidup nya disana. 

 
"Dengar Beliung, mulai saat ini kau telah kulepas kan dengan wujud ku demi keamanan mu " 





"BoBoiBoy jangan bertindak bodoh! "





"Bel, ini perintah terakhir ku "





"Maaf aku menjadi tuan yang lemah, membiar kan kalian diambil, membiarkan teman-teman kita terbunuh-uhuk, aku sungguh sangat bahagia bersama kalian, terimakasih telah menemani kehidupan singkat ini, dan Taufan bahagia lah disana, angin kecil ku, bahagia kan dirimu !!" 






BOBOIBOY!! 




apa yang terjadi kepada BoBoiBoy setelah ini? 



"B01, Android tempur tuan Reta'ka siap menerima perintah "


𝘚𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘳𝘰𝘴𝘦𝘴, 100% , 𝘥𝘢𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭 𝘥𝘪𝘪𝘯𝘱𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘦𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯! 



𝘥𝘪𝘴𝘤𝘭𝘢𝘪𝘮𝘦𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘶𝘳𝘯𝘪 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘩𝘢𝘺𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘫𝘢𝘮 𝘬𝘢𝘳𝘢𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘉𝘰𝘉𝘰𝘪𝘉𝘰𝘺 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘵𝘰𝘬𝘰𝘩 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢  

𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘴𝘭𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘉𝘰𝘉𝘰𝘪𝘉𝘰
All Rights Reserved
Sign up to add kembali untuk melukis waktu to your library and receive updates
or
#78boboiboy
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
JENGGALA cover
The Most Comfortable Place cover
Death Twice  cover
The End We Share [Boboiboy Fanfic] cover
Cinderella in Modern Life ✔ cover
JEEVANA cover
Prince ; Halilintar cover
demon? cover
Second  cover
Aku Benci Adik! cover

JENGGALA

46 parts Ongoing

Jenggala, remaja yang terbiasa bebas dan melakukan apa saja demi uang, kini duduk di balik jendela besar mansion megah. Cahaya lampu kristal menari di lantai marmer, tapi keheningan yang pekat menelan kebebasan yang dulu ia nikmati-meninggalkannya hanya dengan rasa terperangkap dan rindu akan dunia yang tak lagi bisa ia raih. 29/8/25