Pasca hampir mati dalam kecelakaan kereta api saat berusia 6 tahun, si kembar tidak identik Song Dongpyo dan adiknya, Song Hyeongjun, dianugerahi "kelebihan" perihal roh yang terpisah. Dongpyo mendengar celotehan roh-roh yang tidak bisa pergi ke alam baka, sementara Hyeongjun melihat "mereka" yang tidak tenang, penuh amarah, dan kadang kala dendam. Apa yang dikatakan roh-roh tidak tenang, Dongpyo mendengarnya sebagaimana manusia hidup berceloteh, tetapi Hyeongjunlah yang melihat sosok roh-roh itu di mana pun, kapan pun.
Enam belas tahun berselang, Dongpyo masih menolak kenyataan bahwa ia mendengar suara-suara dari "mereka" yang telah mati, sementara Hyeongjun menerima takdirnya dengan senang hati. Ketika Dongpyo sibuk dengan skripsi dan magangnya sebagai mahasiswa semester akhir, Hyeongjun justru sibuk mencari komunitas pengusir setan yang dianggapnya bisa menjadi wadah kelebihannya yang tidak lebih-lebih amat.
Sepasang anak kembar dengan "kelebihan" terpisah itu menjalani hidup dengan pandangan berbeda sampai ketua angkatan mereka, Cha Junho, menemui mereka dan berseru ngeri,
"Minhee kerasukan!"