14 parts Ongoing Siera menatap dari kejauhan. Dia sudah tahu sejak lama-cowok itu dingin. Terlalu dingin, sampai orang biasa pun bisa kedinginan kalau terlalu lama berada di dekatnya.
Tapi entah kenapa, setiap kali melihat Caelix, jantung Siera selalu berdetak lebih cepat. Rambut hitamnya tersisir rapi, mata tajam yang bisa membuat siapa pun mundur selangkah, dan senyum? Ah, jangan harap. Senyum itu seperti matahari musim dingin-jarang muncul, dan kalau pun ada, rasanya jauh dari jangkauannya.
"Kenapa gue malah kepo sama cowok dingin ini, sih?" gumam Siera sambil menarik tasnya lebih rapat. "Padahal semua orang bilang, cuek itu bikin pusing!"
Namun Siera tidak peduli.
Biar orang lain bilang dia gila karena ngejar cowok yang hampir nggak pernah bicara, dia sudah menyiapkan rencana-strategi aneh, aksi nekat, dan segala tingkah konyol yang mungkin bisa membuat Caelix, entah sadar atau tidak, menoleh ke arahnya.
Dia tahu, perjalanan ini nggak akan mudah. Cowok dingin itu bukan tipe yang gampang luluh. Tapi satu hal yang pasti: Siera tidak akan mundur. Sekalipun harus malu berkali-kali, atau dicuekin habis-habisan.
Dan entah kenapa, dalam hati kecilnya, Siera yakin-ini baru permulaan.