"MENJAUHLAH DARIKU!!"
"Matt, kumohon jangan seperti ini, kau akan aman bersama ku"
"PERGILAH!!" tak sengaja Matthew mendorong Elena dengan sedikit kencang hingga ia terpental sedikit jauh ke tanah
"Matt" ucap Elena sembari menangis melihat lelakinya yang sedang memeluk tubuhnya sendiri untuk menenangkan jiwanya yang sedang tak baik baik saja
"Matthew Carter" selalu hidup dengan rumus dan gravitasi. Di usia 25 tahun, ia sudah menjadi insinyur muda berbakat di NASA, seorang pria jenius yang terbiasa bekerja di balik layar peluncuran roket, merancang lintasan yang menembus langit. Dunianya rapi, penuh logika, tanpa ruang untuk hal-hal yang tidak bisa dihitung, termasuk cinta, namun sayangnya depresi nya sudah mulai merusak pikirannya, tanpa ia sadari ia hampir meyakiti perasaan wanitanya.
"Elena Morgan" 23 tahun, mahasiswi S2 Ilmu Komunikasi di Boston University. Ia percaya pada kekuatan kata-kata, pada sinyal yang bisa menjembatani jarak antara manusia. Bagi Elena, komunikasi bukan sekadar teori, melainkan seni yang bisa menyentuh hati siapa saja. Berbeda dari Matthew yang rasional, Elena penuh warna, spontan, dan berani mengambil risiko.
Takdir mempertemukan mereka di sebuah danau Interlaken, Swiss. sebuah kota kecil yang dikelilingi pegunungan bersalju. Apa yang dimulai dari percakapan singkat di sebuah kereta pegunungan, tumbuh menjadi koneksi yang tak bisa mereka pahami, sebuah "sinyal" yang lebih kuat daripada jarak dan perbedaan mereka.
Namun, ketika Matthew kembali pada pekerjaannya di NASA dan Elena terjebak pada ambisinya di dunia media internasional, sinyal di antara mereka mulai terganggu. Di antara orbit, pesan-pesan yang terlewat, dan rahasia yang tak terucapkan, mereka dipaksa menghadapi pertanyaan yang sama.
Apakah cinta mereka mampu bertahan? atau hanya akan menjadi "The Last Signal" yang menjadi pesan terakhir yang tak pernah benar-benar terkirim?
Novel terjemahan
Saat Xiao Zong masih muda, ia menjalin hubungan cinta yang penuh gairah, namun pada akhirnya, ia dan teman masa kecilnya berpisah.
Setelah bertahun-tahun terbuang sia-sia, Xiao Zong akhirnya tersadar dan mengubah hidupnya setelah mewarisi bisnis keluarga. Tepat ketika kariernya sedang menanjak, ia mendengar kabar bahwa teman masa kecilnya telah kembali ke negaranya.
Pada saat yang sama, keluarganya mengatur kencan buta untuknya.
Xiao Zong merasa sangat terganggu-semua orang yang diperkenalkan sama saja: sederhana, patuh, dan tidak dikenal.
Apa yang sebenarnya ia inginkan adalah seorang mitra yang dapat berdiri di sisinya dan membantunya membangun kariernya.
Beta akan menjadi yang paling cocok.
Untuk menghindari gangguan dari teman masa kecilnya, Xiao Zong dengan berat hati setuju untuk bertemu dengan kencan buta itu.
Orang yang satunya tampak dingin, pendiam, dan jauh-seperti orang yang telah bersumpah untuk berpantang. Namun, ia mendengar kecocokan feromon mereka sangat tinggi.
"Apakah kecocokan berarti kita harus bersama?" Tuan Muda Kedua Xiao mencibir, "Sangat palsu."
Gu Yin tiba-tiba muncul sebagai Omega, memaksanya pensiun dari pasukan khusus.
Sebagai mantan instruktur, dia menghabiskan setiap hari dikelilingi oleh pria-pria yang berkeringat dan kasar, dan selera estetikanya telah hancur total.
Lalu dia melihat foto kencan butanya.
Gu Yin: Aaaaaaaah, aku ikut!
Prajurit 1: Seorang O harus bersikap seperti seorang O, Instruktur, Anda... tidak apa-apa, saya tidak akan mengatakannya.
Prajurit 2: Tuan muda ini lembut dan halus, jangan menakutinya dengan suara kerasmu.
Prajurit 3: Kau bisa belajar satu atau dua hal dari Omega lainnya.
Gu Yin (penasaran): Belajar apa?
Para prajurit dengan canggung menawarkan simpanan video pendidikan mereka yang tersembunyi dengan baik.
Gu Yin:?
Jadi, pada suatu malam yang gelap dan berangin, Omega yang dingin, pantang menyerah, dan konon sok suci ini dibersihkan dan...
Lalu tubuhnya...