SENJA RENJANA

"𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘴𝘢, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘶𝘥𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶"

Pertemuan itu sederhana, bahkan nyaris tak pernah ku rencanakan. Lewat cerita-cerita kecil dari seorang adik, namanya perlahan mengalir dalam hidupku. Senja -seorang asing yang tiba-tiba menjadi dekat, seolah-olah samudra sengaja menghanyutkan namanya kepadaku.

Awalnya aku ragu. Aku takut jatuh hati sendirian, aku takut menaruh harapan pada sesuatu yang tidak pasti. Namun setiap percakapan, setiap nada gitar yang ia petik, justru semakin sulit untuk menyangkal rasa yang tumbuh diam-diam.

Apakah ini hanya kebetulan, atau memang samudra membawaku kepadanya? Karena sejak ia datang, senja tak lagi sebuah waktu -tapi sebuah renjana.