"Mereka bilang, jarak bisa menghapus segalanya. tapi bagi Amel dan yudha, jarak justru membuat rahasia itu semakin nyata. sahabat yang selalu ada sejak kecil. Begitulah Amel dan Yudha. Tetangga, sahabat, dan tempat berbagi segala hal. Dari main petak umpet, belajar bareng, sampai saling mengejek hal sepele. Hidup mereka sederhana, sampai sesuatu yang rumit datang perlahan: perasaan.
Yudha tahu dirinya mulai jatuh. Tapi ia juga tahu Amel sudah dijodohkan dengan orang lain. Jadi ia memilih diam, berpura-pura tak peduli, pura-pura baik-baik saja setiap kali mendengar nama laki-laki yang akan jadi masa depan Amel.
Namun, waktu selalu punya cara. Di kelas 2 SMA, hubungan mereka sudah tak sama lagi. Amel yang mulai meragu pada jodoh pilihannya, Yudha yang terus menyangkal perasaannya sendiri. Hingga satu hari, Yudha tak lagi bisa menahan kata-kata yang selama ini ia pendam.
'gue suka lo, Mel. Dari dulu.'
Pengakuan itu jadi awal sekaligus akhir. Sebelum sempat memahami arti dari perasaan itu, Yudha harus pindah rumah bersama keluarganya. Dan yang tersisa hanyalah kenangan, janji samar, dan perasaan yang tak sempat utuh.
Mungkin, cinta pertama memang tidak selalu berakhir dengan bahagia. Tapi siapa tahu, justru dari perpisahan inilah mereka belajar: bahwa tidak semua yang dekat akan tinggal selamanya."
❝ Dari pada dirampas oleh musuh, lebih baik hangus menjadi abu ❞ - kutipan brandan.
Kembali pada lini masa kasultanan Langkat, sebuah wilayah kekuasaan yang sangat kaya raya semenjak ditemukannya sebuah sumur kilang minyak terbesar disana. Saking berharganya minyak bumi tersebut hingga menjadikan Indonesia sebagai penghasil minyak bumi terbesar ke-dua didunia setelah Pennsylvania, Amerika Serikat.
Kebijakan-kebijakan dibangun untuk menjadikan industri minyak bumi ini semakin kuat berproduksi, termasuk dalam perhitungan untung dan ruginya. Ketika siasat para petinggi baik residen maupun sang sultan telah membuat kesepakatan bersama dengan para Belanda, tetapi ada seorang pemuda salah satu keturunan sultan Langkat, menjadi penentang dan dijuluki sebagai seorang pembangkang, dia adalah tengku Umar.
Tengku Umar datang dengan kegigihannya dan ideologi teoritis yang ia buat sendiri, dalam segala bentrokan yang terjadi di tanah kelahirannya, Umar bukanlah sosok yang akan menyerah seperti keledai tetapi dia berjuang seperti sosok kuda yang akan maju dibarisan terdepan sampai tetes darah penghabisan. Dalam perjuangannya bersama putra bangsa ia akan mewujudkan Indonesia merdeka tanpa digerogoti oleh pihak yang haus keuntungan, akhir dari segalanya hanya akan terjawab bila anda bergabung sebagai tentara RI (Republik Indonesia) berjuang dibawah komando tengku Umar...
- lini masa lalu Sumatera
- semi baku
- lokal au