Story cover for Second Opinion by NTPan1
Second Opinion
  • WpView
    Reads 25
  • WpVote
    Votes 12
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 25
  • WpVote
    Votes 12
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Sep 19
Mature
Nicho adalah seorang mahasiswa yang percaya bahwa keadilan harus ditegakkan apapun caranya, namun dia tidak pernah membayangkan akan terlibat secara langsung.

Ketika Malik, salah satu teman satu kelasnya di universitas mengajaknya untuk menegakkan keadilan, menyiksa hingga membunuh orang lain tidak pernah sekalipun muncul dalam imajinasinya. Tapi Malik tidak pernah meminta Nicho untuk melakukan kekerasan apapun, dia meminta hal yang lebih parah.

Dia meminta Nicho, menjadi second opinion, pendapat kedua. Sebagai suara hati agar Malik tidak menjatuhkan hukuman yang kepada mereka yang tidak bersalah.

Apakah Nicho akan selamat sampai akhir dari kebrutalan Malik? Atau Nicho malah jatuh ke dalam pusaran keganasan yang sama sepertinya?
All Rights Reserved
Sign up to add Second Opinion to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Bound to Him cover
Be The Antagonist's Wife cover
The Antagonist [ Segera Terbit ] cover
Rags & Riches💸 cover
PROBLEMATIC SEAN'S; "no one can touch me" cover
Shadow in the Lab cover
HIS SECRET GAZE (Tatapan Rahasianya) cover
Hello, Mr. Mafia! cover
Translation Mechanical Lullaby || ✅✅ cover
Beautiful Psychopath Extra  cover

Bound to Him

42 parts Ongoing

Arstella terbangun di tubuh seorang pelayan di dunia asing yang penuh aturan dan kasta yang tak ia pahami. Setelah dipecat karena kebodohan yang tak disengaja, ia menemukan secarik poster. Kerajaan Eldoria tengah mencari pelayan untuk dua pangeran. Pangeran Leo, sang pewaris berambut emas yang dicintai rakyat, dan Pangeran Theodore, sang anak berambut hitam yang dibenci istana karena dianggap membawa kutukan. Tanpa pilihan, Arstella melamar pekerjaan itu dan tanpa sadar melangkah ke dalam istana yang tak hanya penuh kemegahan, tapi juga rahasia kelam. "Dewa aku hanya ingin hidup tenang... aku hanya ingin bekerja," bisik Arstella lirih, seolah sedang memohon pada langit yang bahkan tak menjawab. Namun, jawabannya datang dari bayangan. Suara Theodore terdengar rendah dan berbahaya. "Sayangnya, kau bekerja pada iblis, Stella." Ia melangkah mendekat, matanya gelap tak menyisakan belas kasih. "Dan dewa tak punya kuasa atas sesuatu yang sudah menjadi milikku."