Di sebuah desa bernama desa Kalindra, terdapat dua anak yang sering dijuluki 'Si Kembar' yang tak lain adalah Azka dan Aksa. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana jauh dari kemajuan dan peradaban. Setiap saat, mereka selalu berada di sisi satu sama lain.
Walaupun mereka berdua kembar, namun sikap keduanya sungguh bertolak belakang. Azka adalah seorang anak yang pendiam, dan dia hanya berinteraksi dengan beberapa orang saja, termasuk kembarannya Aksa. Ia selalu memasang wajah datar, kecuali kepada kembarannya. Walau begitu, ia adalah orang yang sangat penyayang dan peduli kepada sekitarnya.
Sedangkan Aksa adalah anak yang ceria, senyumnya yang tulus dan kebahagiaan yang terukir di wajahnya tidak pernah terkikis. Ia sangat mudah berinteraksi dengan semua orang, namun ia pelupa. Ia bahkan lupa dengan tanggal lahirnya sendiri. Senyum di bibirnya terukir setiap saat.
Hingga kejadian yang mendatangkan penyesalan kepada Aksa datang. Ia bahkan tidak ingin mengingat kejadian mengerikan itu. Ah...Tidak, Ia bukan tidak mengingatnya. Tetapi ia sudah lupa akan kejadian itu.
SATU KESALAHAN MAMPU MENDATANGKAN SERIBU PENYESALAN
Hingga saat itu, senyum di bibir Aksa perlahan memudar. Ia bahkan tidak mampu untuk tersenyum sedikitpun. Semua orang mengucilkannya, termasuk orang terdekatnya. Yang ia tunggu hanyalah kematian.