41 parts Ongoing UTAMAKAN VOTE!!
baca dari prolog, jangan di skip yaa!!
Di saat dunia terlelap, ada hati yang tetap terjaga.
Bukan karena insomnia, tapi karena rindu yang hanya bisa disampaikan lewat doa.
"Di Sepertiga Malamku" mengisahkan tentang Adiva, seorang santri perempuan yang menyimpan rasa cinta dalam diam. Cintanya bukan cinta biasa ia tak pernah berani menyentuh, hanya menitipkan lewat sujud dan air mata.
Rayyan, lelaki yang menjadi arah rindunya, hadir seperti mimpi yang terlalu indah untuk nyata.
Dalam hening malam, dalam setiap istikharah dan sujud panjang, Adiva belajar bahwa mencintai bukan soal memiliki tapi soal merelakan, dan percaya pada takdir nya.
"Aku akan selalu menyebut namamu di dalam doaku dan di waktu sepertiga malamku." ~ Adiva Nazia
"Ya Allah, jika dia memang takdirku, dekatkanlah hatinya kepadaku dengan cara mu yang paling indah."
~ Muhammad Rayyan Al Izyan
Apakah doa yang dipanjatkan dalam diam bisa mengetuk takdir yang telah digariskan?
Atau mereka hanya ditakdirkan untuk saling mendoakan, bukan untuk saling memiliki?