Waktu berlari tanpa kompromi, meninggalkan kenangan yang tak bisa dihapus. Malam itu, seorang wanita tua duduk sendiri di kursi rotan, ditemani lampu redup dan album lusuh di pangkuannya.
Jemari keriputnya membuka halaman demi halaman. Aroma kertas tua bercampur debu menyeruak, seakan membawa kembali tahun-tahun yang sudah jauh tertinggal. Hingga matanya berhenti pada satu foto.
Foto itu menampilkan sepasang pengantin muda dengan senyum bahagia, dikelilingi orang-orang terdekat. Di pojok kanan, ada sosok dirinya yang masih gadis-wajah polos dengan senyum yang kini terasa asing baginya. Di sampingnya, berdiri sahabat dekatnya.
Nenek terdiam lama. Ada rasa hangat yang tiba-tiba menusuk, ada juga perih yang merambat tanpa bisa ia cegah. Senyum samar muncul, tapi air mata diam-diam jatuh membasahi pipi yang keriput.
Kenangan itu datang tanpa diundang. Suara tawa, tatapan yang dulu begitu ia kenal, dan janji-janji masa muda yang tak pernah benar-benar terwujud. Rasanya begitu dekat, namun tak terjangkau.
"Andai... ada kesempatan untuk kembali," bisiknya lirih, nyaris tenggelam dalam suara jam dinding. "Aku ingin memperbaiki semuanya. Agar tak ada lagi yang tertinggal sebagai penyesalan."
Ia menutup album itu dengan perlahan, tapi getaran di dadanya tak kunjung reda. Foto itu tetap membekas di benaknya, menyalakan kembali rindu pada masa lalu yang belum tuntas.
"Cowok pakai earphone, topi warna hitam arah jam satu"
Alexa reflek menoleh, mengangkat sebelah alis bertanya.
"Gue mau nantang lo buat bikin tuh cowok jatuh cinta bahkan tergila-gila sama lo. Ya-itu pun kalo lo bisa"
"Gak. Jawabannya tetap gak."
"Claudia suka banget bahkan tergila-gila sama dia, lakuin berbagai cara supaya gak ada cewek yang berani dekat-dekat sama tuh cowok, kalo sampai lo berhasil buat tuh cowok jatuh cinta bahkan bucin mampus-"
"Ok deal."
Dan, itu adalah awal mula kisah Alexa dan Aldrich dimulai.
***
Aldrich Shaquille Mc Muller
Blasteran Brasil-Indonesia.
Most Wanted Boy dengan predikat terpanas tahun ini dikalangan siswa siswi di negaranya sekaligus cucu pemilik Muller Internasional School. Sekolah Internasional yang terkenal dengan fasilitas terlengkap dan biayanya yang fantastis.
Tampan
Kaya-raya
Dingin
Tak tersentuh.
Calon penerus perusahaan terkemuka 'Muller Corporation'' Cucu kesayangan William Mc Muller. Konglomerat sekaligus pemilik Muller Internasional School.
Terlalu di manjakan, menjadikan Ia sosok yang tidak suka dibantah. Apapun yang diinginkan Cucunya. William Mc Muller akan selalu menuruti.
Tetapi, ada satu hal yang sulit untuk William Mc Muller turuti dari keinginan Cucunya. Biasanya sang Cucu hanya meminta barang, pulau, villa dan berbagai macam perintilan kecil lainnya.
TAPI INI?
Kenapa Cucunya malah meminta Seorang Gadis kepadanya?
Apalagi setelah mengetahui asal-usul Gadis itu yaitu Anak bungsu dari Keluarga Louis.
Perlu di garis bawahi. LOUIS
Musuh dari keluarga Muller!
Alexandra Qotrunnada Louis
(Murni dari otak author)
(⚠️Jangan ada plagiat!)