Story cover for 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐏𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠  ( 𝐒𝐎𝐋𝟒𝐂𝐄 )  by ClovieInk_
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐏𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠 ( 𝐒𝐎𝐋𝟒𝐂𝐄 )
  • WpView
    Reads 1,708
  • WpVote
    Votes 315
  • WpPart
    Parts 12
  • WpView
    Reads 1,708
  • WpVote
    Votes 315
  • WpPart
    Parts 12
Ongoing, First published Sep 22
2 new parts
Setelah kehilangan kedua orang tuanya, Souta tinggal bersama ketiga kakak laki-lakinya, Arion, Harris, dan Gin.

Bagi sebagian orang, mungkin ia sudah dianggap kalah oleh waktu-kalah karena usia kedua orang tuanya tak bisa lagi menemaninya. Namun, Souta tak pernah benar-benar merasakan kekalahan itu. Ia memiliki tiga abang yang hebat, yang selalu ada untuknya.

Setiap hari, ia tumbuh dalam perhatian dan kasih sayang tanpa pernah dibiarkan merasa sendiri. Segala hal tentang dirinya selalu diusahakan, dirayakan, bahkan diperjuangkan. Selama ketiga abangnya masih ada, kata kalah tak pernah menjadi bagian dari hidupnya.

Justru Souta-lah alasan ketiganya terus bangkit dan melangkah. Segala hal mereka relakan, hanya demi melihat si bungsu tetap tersenyum. Dengan caranya masing-masing, mereka membayar kasih sayang yang dahulu dicurahkan orang tua mereka, dengan membahagiakan Souta sepenuh hati.
All Rights Reserved
Sign up to add 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐏𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠 ( 𝐒𝐎𝐋𝟒𝐂𝐄 ) to your library and receive updates
or
#17luka
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐮𝐫𝐬𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐮𝐫 (𝐒𝐨𝐥𝟒𝐜𝐞) Tahap  Revisi  cover
Laughter Before the Fall cover
OUR FAMILY - TNF [END]  cover
Unwanted Fate  cover
Puppet and String (Re-publish) cover
Lumière [BLG] cover
Sol4ce [ONE SHOT] cover
Alt Om Dem cover
TNF cover
Never Ending [Slow Burn] cover

𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐮𝐫𝐬𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐮𝐫 (𝐒𝐨𝐥𝟒𝐜𝐞) Tahap Revisi

18 parts Complete

"Empat jiwa yang melangkah tanpa ijin, roh angin tak bertuan, kini menyatu dalam tubuh dan bayang, dalam ekor dan telinga dalam mimpi, mata, dan rasa, kami kembalikan angin ke ruang tanpa waktu. Segel ini mengikat bukan karna benci, tapi karna dunia belum siap menerima wujudmu. Kami segel kutukan ini - bukan untuk tidur tapi untuk hidup di balik jiwa yang rapuh Terikatlah ... Terikatlah ... Hingga dunia menyatu. Tenanglah roh yang bebas-kami tutup pintu ini."