Story cover for Devour me Slowly | GEONXIN by litchnime
Devour me Slowly | GEONXIN
  • WpView
    Reads 864
  • WpVote
    Votes 98
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 864
  • WpVote
    Votes 98
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Sep 22
Di balik dinding sekolah elit tempat para pewaris konglomerat bersekolah, Kim Geonwoo, ketua OSIS yang dingin dan sempurna, hanya mengenal Zhou Anxin sebatas nama-vokalis band sekolah yang terkenal suka bolos dan bikin masalah.
Semuanya berubah ketika sebuah perkelahian kecil menyatukan mereka dalam sorotan gosip.

Bagaimana tatapan sinis dan pertengkaran dingin, membuat ketertarikan yang perlahan menelan mereka-sebuah cinta yang tumbuh dari kebencian, lambat namun mematikan.
Dalam permainan ego dan perasaan ini, pertanyaannya hanya satu:
siapa yang akan melahap hati siapa lebih dulu?
All Rights Reserved
Sign up to add Devour me Slowly | GEONXIN to your library and receive updates
or
#37kimgeonwoo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
I Became The Rich Maid cover
LOVE LETTER ✼ GEONXIN cover
Where the Fire Burns [END] cover
Kost 24 | boys2planet  cover
Sweetest Gangster | Wonxin cover
Second Chance cover
Undisclosed cover
YOUR SOUND, MY STAGE cover
The Unfinished Shot cover

I Became The Rich Maid

48 parts Ongoing

18+ Sejak kecil, Claire Luna Azelea hanya mengenal penderitaan. Disiksa keluarganya, dipaksa menjadi pembantu, hingga ia tak pernah merasakan manisnya kebebasan. Malam tragis ketika ia dikejar orang jahat, sebuah truk melaju kencang dan mengakhiri hidupnya. Bukannya meninggalkan dunia, Claire justru terbangun di tubuh Clara Nalea Kinanti, seorang pembantu yang ternyata telah dinikahkan dengan tuan mudanya, Arion. Awalnya Claire diliputi rasa takut-bagaimana mungkin ia tiba-tiba memiliki suami? Rasa takut itu mereda ketika ia mengetahui bahwa Arion, sang suami, dikenal sebagai seorang gay. Artinya, pernikahan ini hanyalah formalitas, bukan? Sayangnya, ketenangan itu tidak bertahan lama. Semakin kenal ia dengan Arion, semakin besar rasa curiga yang tumbuh. Tatapan itu... sentuhan itu... sama sekali tidak seperti pria yang dikabarkan mencintai sesamanya. Arion terlalu wajar, terlalu maskulin, seolah menyembunyikan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar label yang selama ini melekat padanya.