9 parts Ongoing Ketika seorang Voldemort yang berusia tiga puluhan tahun bertemu dengan Harry Potter yang berusia tujuh belas tahun, dia membuat asumsi yang berbahaya-dan lucu. Dia berasumsi bahwa Harry adalah anaknya. Dan putranya, tentu saja, berhak mendapatkan yang terbaik.
Harry yang bingung bermain-main demi mempertahankan diri, tetapi hidup bersama "ayahnya" terbukti tidak dapat ditoleransi dalam lebih dari satu cara.
"Kamu adalah milikku," kata Voldemort dengan lembut, dan tersenyum ketika Harry tersentak. Jadi anak itu memang mengenal Voldemort. Dia tahu Voldemort harus ditakuti. "Aku akan menjagamu, dengan caraku sendiri."
"Aku bukan milikmu," Harry meludah, meskipun dia takut. Oh, betapa menyenangkannya dia! Dia bukan penjilat yang meringkuk dan merendahkan diri, seperti pengikut Voldemort yang lain; tidak, anak ini memiliki tulang belakang yang kuat. Tidak banyak yang bisa berdiri di hadapan Voldemort tanpa harus mengalah.
"Kamu adalah anakku," kata Voldemort. "Tentu saja kamu adalah milikku. Setiap selmu, setiap seratmu, setiap detak jantungmu. Kamu adalah milikku dalam daging, darah dan jiwa. Kau milikku dalam sihir. Dan kamu tidak akan menyangkal saya."
----
Harry Potter By J.K Rowling
Heir Apparent By MonsieurClavier
Cover By Pinteres
----
Tom Riddle X Harry Potter
Cerita ini merupakan cerita terjemahan, jadi mohon maaf jika ada kesalahan kata saat kalian membaca. Dan cerita ini bukan karya asli saya, cerita ini milik MonsieurClavier yang merupakan author asli cerita ini.
!!PERINGATAN!!
Cerita ini mengandung unsur BL, bagi yang memiliki homophobia diharap menjauh atau tidak disarankan membaca cerita ini.