Story cover for Tumbang atau Mati by Hanraaa
Tumbang atau Mati
  • WpView
    Reads 187
  • WpVote
    Votes 22
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 187
  • WpVote
    Votes 22
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Sep 23
Sudah setahun papa menghilang. Sampai detik ini, aku masih mencari tanpa henti. Jejak yang ia tinggalkan mengundang banyak orang asing membahayakan, membuatku terpaksa meninggalkan rumah dan tinggal di asrama sekolah. 

Aku pikir pindah ke asrama membuat hidupku menjadi lebih tenang. Ternyata, sekolah yang terkenal bersih seputih kapas ini tidak lebih dari sarang perundungan yang menghabisi banyak korban. 

Aku tak pernah menyangka, misi mencari dalang perundungan di sekolah justru mengarah pada jejak keberadaan papa. 


©Ji Hanra 2025
⚠️17+ Trigger Warning
All Rights Reserved
Sign up to add Tumbang atau Mati to your library and receive updates
or
#150teen
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️ cover
Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️ cover
𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 cover
ZERO || Say My Name + Jung Jaehyun ✔️ cover
P O T R E T - TAMAT✔ cover
Teman jadi mommy cover
As sincere as a doctor's love (Ending) cover
Suami Polos ●Joshua Hong● √√ cover
Transmigrasi: Tokoh yang Tak Pernah Ada [END] cover
Daddyable | Joshua Hong cover

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️

45 parts Complete

[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari penghianatan bukan? Mari membuat lo dan gue berkhianat pada orang tua masing-masing." ** Mati rasa, itulah yang Jeno simpulkan untuk kondisi saudara tirinya saat ini, Shan terlihat baik-baik saja dari luar, namun Jeno tahu bahwa Shan begitu kesakitan di dalam. Masa lalu yang begitu kelam membuat Shan kesulitan untuk menyadari bahwa masih ada orang yang peduli padanya, namun dirinya selalu menyangkal semua itu, ia beranggapan bahwa tak ada lagi yang perlu ia percayai di dunia ini. Pukulan demi pukulan, perkataan menyakitkan, dan tingkah licik dari Papanya membuat Shan menyimpan dendam yang besar, dendam yang tak boleh dilakukan oleh seorang anak pada orang tuanya sendiri, namun itulah Shan, ia benar-benar mati rasa hingga menganggap ia hidup sendirian di dunia ini.