Story cover for LEX ET AMOR (Hukum dan Cinta) [✔] by sitirahmadantis
LEX ET AMOR (Hukum dan Cinta) [✔]
  • WpView
    Reads 12,066
  • WpVote
    Votes 1,152
  • WpPart
    Parts 64
  • WpView
    Reads 12,066
  • WpVote
    Votes 1,152
  • WpPart
    Parts 64
Complete, First published Sep 24
Di fakultas hukum, cinta tak pernah sekadar rasa. Ia adalah pertarungan logika, gengsi, dan keberanian.

Calyra Esthira, mahasiswi beasiswa dengan idealisme tajam, hanya ingin fokus pada kuliah dan menjaga mimpinya. Namun pertemuan tak terduga membawanya ke lingkaran Dharian Maheswara - anak sulung politisi ternama, karismatik sekaligus dingin, yang selalu jadi pusat sorotan.
  
Di antara debat sengit, intrik politik, dan bahaya yang mengintai, hati mereka diuji. Karena ketika hukum dan cinta saling bertabrakan, hanya keberanian yang bisa menentukan: bertahan bersama, atau terpisah oleh dunia yang tak pernah adil.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add LEX ET AMOR (Hukum dan Cinta) [✔] to your library and receive updates
or
#14politicaldrama
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Baby Aira cover
Visum et Repertum cover
Elixir cover
Aldeguer [END] cover
Meet Me at the Basement cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover
SASKARA: The Authority cover
Kanvas Mala cover
The Mission : Political Marriage cover
Take Her to The Saturn [end] cover

Baby Aira

41 parts Complete

FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰 Di bawah langit malam yang sepi, seorang balita kecil menatap bulan dengan mata basah. Wajah putihnya tertutupi debu jalanan, mata jernihnya menatap cahaya rembulan. . "Aila nda minta di lahilkan..." bisiknya lirih. . "Aila ingin punya olang tua... tenapa hanya Aila yang nda punya olang tua..." ______ Hanya suara hati yang terdengar, tenggelam di antara dinginnya malam dan bintang yang bertaburan. . Ketika sebuah bintang jatuh melintasi langit, Aila menutup mata kecilnya rapat-rapat. . Mungkinkah harapannya terkabul-mendapatkan sebuah pelukan hangat dan sepasang orang tua yang bisa menyebut namanya? . Atau justru takdir kembali menguji balita kecil itu dengan kesepian yang lebih dalam?