Mungkin beberapa ciuman tidak terdengar buruk, bukan?
Itulah yang setidaknya Alena pikirkan beberapa saat lalu.
Suara erangan terdengar saat Baskara menciumnya dengan lembut, begitu lembut hingga rasanya menyakitkan-membuatnya mendambakan sesuatu yang lebih keras: bibir yang menuntut daripada menyentuh, suara bentakan. Tapi tanpa disangka, pria itu justru menarik diri sedikit, menciptakan cukup ruang untuk berbicara. Tangannya masih berada di pinggul Alena, dahinya bersandar di dahi wanita itu.
"Aku ingin menikmati setiap detiknya," bisiknya lembut, bibirnya membelai pipi Alena. "Mengenal setiap suara yang berusaha kau tahan, setiap titik yang membuat kakimu bergetar."
Kata-kata itu terdengar asing di telinganya. Alena menelan napas yang rasanya tersangkut di tenggorokannya. Ia ingin tertawa, ingin berkata bahwa semua itu tak perlu. Namun ia sadar, Baskara berbeda. Ia tak memaksa, tak pula menuntut. Pria itu hanya menatapnya dalam, seolah ingin memahami setiap retakan yang berusaha Alena sembunyikan di balik keberaniannya.
-------------- ------------------ --------------
Content warning(s); Mature themes, mental illness, sexual harassment, etc.
Follow dulu akun author sebelum membaca ☺️🤍
Gimana ya ketika kita anak baru di sekolah tapi udah di anggap seorang ibu oleh anak yang di katakan dingin dan kejam di sekolah cuman karena pernah menolong nya ketika dia sakit,
nah itulah yang di alami oleh kenan pemuda yang berusia 17 tahun pindahan sekolah dari SMA Garuda putih
__________
Mpreg
BXB
Homophobic silahkan pergi
Dirga X seme
Kenan X bottom
Mau tau kelanjutannya? Langsung baca aja👌😁
Ett sebelum baca tolong follow dulu aku aku ya👌