Ini bukan tentang baru atau lamanya, bukan tentang berapa waktu yang di habiskan, berapa hirupan oksigen yang menjadikan pasokan napas. Ini menyiksa diriku dan dia, biarkan saja aku yang jahat asal lukanya tak dalam.
Aku masih menetap di tempat yang sama, memandang dari arah jauh yang beda, melihat punggungnya, punggung yang tak familiar bagi ku, sosok yang masih aku harap selama 3 tahun ini. Sosok yang membuat mata seolah mati selama 3 tahun ini. Sosok yang merenggut semua semangat, sosok yang membuat diriku terlihat jahat ke sosok lain selama 3 tahun ini... Aku belum selesai...
10 tahun, antara janji atau memang keinginan. Tak bisa kembali terbuka seperti dahulu kala. Wangi, aroma, malam, kue keju, warna krim, dan hujan kala itu semuanya selalu sama. Hanya suasana nya yang berbeda.
Rasa mie ayam yang enak tak terasa enak selama 3 tahun ini....
Motoran yang terasa menyenangkan tak lagi terasa menyenangkan selama 3 tahun ini...
Siapa?, dia sudah tak ada. Tuhan sudah mencintai nya terlebih dahulu.
Tidak sakit, namun sangat menderita, aku menyukai berdiri disini, tak enak hati jika ada yang menemani. Kuusir, biar lah di cap sombong. Aku masih menyukai mata bulan sabit yang tersenyum terhadap ku kala dulu. Dia sangat menawan, bagaimana bisa aku singgah ke yang lain.
10 tahun, bukan hanya 10 tahun, mungkin akan tetap seperti ini sampai kau berbalik merangkul dan memegang tangan ku berdiri di waktu, belahan bumi yang sama menemui tuhan yang sama.
Cerita ini kelanjutan dari cerita Arga, versi keluarga Erlan.
ERLAN PANDU WINATA , anak kedua dari ZIDAN WINATA.
Terlahir dari keluarga berada, hidup penuh dengan kemewahan ia tak pernah kekurangan dalam segala hal. Kasih sayang kedua orang tuanya yang adil untuknya dan juga untuk kedua saudaranya.
Namun semua itu berubah, ketika dia memutuskan untuk menikah dengan gadis pujaannya, di mana hubungannya tak mendapatkan restu dari keluarganya.
Setelah menikah dia di usir dari rumahnya, hidup sederhana bersama dengan istrinya, sampai akhirnya dia di karuniai anak laki-laki yang dia beri nama ARGA PUTRA ERLANGGA.
Hingga suatu hari, Arga yang sudah mulai sekolah, bersahabat dengan sepupunya yang membawanya bertemu dengan keluarga besar Papanya, pertemuan tak sengaja itu menjadi jembatan pertemuan kedua orang tuanya setelah bertahun-tahun lamanya mereka tak pernah bertemu.
akankah mereka kembali menjadi satu keluarga, atau tetap menjadi orang asing. mari kita lihat sama-sama.