43 parts Complete Hujan sore itu turun pelan, tapi cukup buat bikin langkah sheima tergesa di pelataran kampus. Jas labnya setengah basah, dan tumpukan kertas catatan anatomi di tangannya hampir jatuh. Sialnya, tanah licin-dan ya, sedikit terpelesetlah dia. tepat di depan seorang cowok yang lagi duduk serius ngerjain gambar rancangan gedung.
gevan, mahasiswa teknik yang terkenal santai tapi punya otak encer, refleks langsung bantu. Kertas-kertas sheima yang berhamburan dikumpulin satu-satu, dan di antara rintik hujan itu, mereka sempat saling lihat nama di nametag masing-masing.
"sheima, kedokteran."
"gevan, teknik."
dua dunia berbeda, tapi entah kenapa, sore itu kayak ada yang berubah.
Mulai dari momen kecil di bawah langit abu, cerita mereka berjalan. Tentang dua orang dengan ritme hidup yang nggak sama-satu dikejar waktu dan tanggung jawab, satu dikejar deadline dan ide-tapi pelan-pelan, saling nyambung di tengah kekacauan kampus, tawa, dan perasaan yang nggak bisa dijelasin dengan logika medis ataupun rumus teknik.