Dia adalah Alaya Amefta Nazeera. Cewek cantik berambut ikal, hobinya bolak balik masuk ruang BK, ia biasa dipanggil dengan sebutan Aya. Tinggal seorang diri dikos-kosan kecil tidak membuat dirinya mengeluh, walaupun Alaya anak dari orang kaya, tapi ia kekeh untuk tinggal di kos-kosan dengan alasan "biar gak telat pergi sekolah". Karena jarak kos-kosan dan sekolah tergolong dekat. Namun itu hanya alasan, pasalnya Alaya masih sering dihukum karena terlambat. Padahal emang dasarnya saja dia ingin bebas dari aturan rumah yang terlalu ketat menurutnya.
Tingkahnya sebagai cewek bar-bar membuat dia tidak takut sama sekali untuk hidup mandiri, yaaa, walaupun uang sekolah dan uang saku tetap orang tuanya yang menanggung.
Alaya memiliki satu kebiasaan baik, setiap hari Jum'at, ia memberi makanan gratis untuk orang-orang membutuhkan.
Disekolah Aya dicap sebagai cegil sekaligus primadona, sebab keberanian dan kecantikannya di atas rata-rata.
Suatu ketika dia di awasi oleh seorang cowok cuek dan nyebelin disekolah, atas permintaan Orang tua Alaya.
Cowok itu bernama Aksa, Aksa si ketua PKS, dijuluki Pangeran Sekolah karna ketampanan dan ketegasannya. Ia mengawasi Alaya bukan tanpa sebab.
Seketika Alaya merasa terusik, selalu di awasi setiap gerak-geriknya dipantau oleh cowok nyebelin itu. Entah apa maksudnya, Alaya pun tidak tau.
Lambat laun Alaya merasa bimbang, sebab dirinya terjebak dalam cinta segitiga, antara dirinya, cowok nyebelin dan pacarnya sendiri yang tidak lain adalah kembaran Aksa.
Penasaran gak gimana kelanjutannya ?
Cus baca dibawah ⬇️
⚠️Dilarang Plagiat⚠️ Ketauan plagiat, ginjal kamu saya sentil ! 😏
Start : 26 September 2025
Eh guys, btw ini cerita ke 2 aku hehe , jadi maaf banget kalau penulisannya masih berantakan, dan ceritanya diluar ekspektasi para Reader semua 🫣🙏🏻
Oh iya, please jangan jadi Silent Readers yaah, dan jangan di lompat juga bacanya hehe 🥰
Semoga tidak mengecewak
Mikhail namanya, karena masalah kesehatan dan alasan lainnya dia di bawa ke China oleh kakek dan nenek dari pihak ibu untuk berobat di sana meninggalkan negara kelahirannya. Sampai saat usianya 10 tahun, dia kembali ke Rusia dan bertemu keluarganya yang menurutnya menyeramkan.
Bagaimana Mikhail betah jika ekspresi mereka mirip lantai marmer di rumahnya yang ada di China? Datar, dingin dan tajam.