"Abang kecewa sama kamu, Serena! Jadi ini, buah hasil yang kami ajarin selama ini buat kamu? yang kamu lakukan di sekolah, pacaran sama cowok bajingan. Abang sewaktu sekolah, gak pernah mikirin pacaran. Tapi, kamu? kamu malah milih jadi cewek pelacur sekarang, Serena?"
Hati Serena seperti tertusuk belati mendengar nya keluar dari mulut Herdin. Mata nya memanas, dia mencoba menahan air mata yang ingin keluar dari peluk matanya.
"Abang gak pernah ngerasain nya, karena abang sibuk. Sibuk mikirin prestasi dan belajar, toh juga prestasi abang itu gak berguna, kan, sekarang? aku gak mau terkekang, Bang. Kayak abang dulu. Aku juga pengen kayak orang-orang, ngerasain yang namanya pacaran!"
Herdin mengepalkan tangannya mendengar itu, bahkan adiknya tersebut menghina dirinya.
"Abang ngerti, Serena! tapi, abang gak setuju kalau kamu pacaran sama dia! Seharusnya kamu fokus saja dengan studymu dari pada pacaran. Semua itu gak akan lari, Serena."
"Gak usah kayak orang tua yang pikirannya kolot deh, Bang. Jaman sekarang mana ada remaja yang gak pacaran. Abang kenapa gak ngerti situasi aku!"
"Diem, kamu Serena! ini semua demi kebaikan kamu! dia gak baik, Serena."
"Kenapa? berikan aku alasan jelas, kenapa abang benci sama Alfino?"
Rahang Herdin mengetat, karena adiknya ini sangat keras kepala. "Putusin dia sekarang!" kata nya dengan tegas.
"Aku gak mau. Abang gak berhak urusin masalah percintaan aku!" tolak Serena.
"Putusin atau kamu!" ucap Herdin, menunjuk wajah adiknya.
𝓑𝓪𝓰𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓴𝓮𝓵𝓪𝓷𝓳𝓾𝓽𝓪𝓷 𝓷𝔂𝓪??
Hi guys, ini cerita keduaku, alurnya ringan.
No plagiat❌
Ide sendiri ✅
Oke! jangan lupa mampir dan vote🌷🍓