9 parts Ongoing Empat semester, empat puluh tiga mata kuliah, dan puluhan presentasi. Tapi hanya satu wajah yang selalu dicari Khanzanan setiap kali ia memasuki ruang kelas.
Gentala-nama yang hanya ia sebutkan dalam pikirannya. Sosok yang tidak pernah menyadari bahwa ada seseorang yang secara diam-diam menyimpan perasaan. Tak pernah mendekat, tak pernah berbicara lebih dari sekadar tatapan yang hanya kebetulan bertemu. Namun, setiap senyuman Gentala, setiap dia menyampaikan diksi dalam presentasi sastra, berhasil tertanam dalam hati Khanzanan.
Diam-diam, Khanzanan mencurahkan hatinya dalam bentuk cerita. Ia menyimpan karya itu dalam buku, dalam rangkaian kata yang tak pernah terbaca. Ia mencintai dengan diam, dengan perasaan yang tidak mengharapkan balasan, dan hanya memerlukan tempat untuk bernaung.
Sampailah semester empat berakhir, UAS usai dan libur semester genap telah tiba. Khanzanan menyadari: jika bukan sekarang, kapan lagi?
Di bawah langit yang gelap, dengan detak jantung yang bergetar. Dia memutuskan untuk mengubah diamnya menjadi sebuah kata-kata.
Apakah perasaan yang disimpan selama dua tahun layak untuk dibiarkan lalu pergi begitu saja? Atau justru di balik diamnya itu, ada hati lain yang juga diam-diam menanti?