Story cover for Merah Muda by pitapink_
Merah Muda
  • WpView
    Reads 1,296
  • WpVote
    Votes 119
  • WpPart
    Parts 10
  • WpView
    Reads 1,296
  • WpVote
    Votes 119
  • WpPart
    Parts 10
Ongoing, First published Sep 28
7 new parts
cantik, mungil, polos, bak mochi Jepang yang baru saja selesai di buat setelah banyaknya proses, itulah sosok Amaali. Gadis yang selalu memanggil manggil dirinya dengan sebutan 'Maali', dengan pipi tembam serta tubuh kurus namun pendek, ia sudah bak seorang pahlawan kesiangan di setiap perdebatan. Bercita-cita sebagai seorang aktris yang jago berakting, padahal dirinya sendiri selalu nyaris gagap jika di ajak untuk beradu mulut meski hanya sebentar. 

"kamu ini masih anak kecil, tidak usah bermimpi terlalu tinggi, duduk diam do sini dan jangan banyak bertingkah sebagai istri kedua." begitulah yang suaminya- Jaksara, sosok tampan, tinggi, besar, dan menakutkan di mata Maali, mengaturnya di rumah. 
"Maali tidak kecil, mas Jaksa! Maali sudah besar." bantahannya terdengar imut dan lugu, persis seperti anak yang sedang pubertas di goda oleh pria tua. 

bagaimana kelanjutan hidup rumah tangga rumit tersebut? akankah menjadi Damai? atau justru semakin runyam dengan banyak konflik yang terus berdatangan dari segala penjuru masalah?.
All Rights Reserved
Sign up to add Merah Muda to your library and receive updates
or
#108dark
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Broken Pieces ( END ) cover
His Little Trouble Maker  cover
Konseling Kok Nikah?  [SELESAI] cover
Choice (END) cover
Heartelle cover
DUNIA KITA BERBEDA 2 cover
DAMIAN cover
Be Your Girl cover
Cherishing the Wound  cover
Undisclosed cover

Broken Pieces ( END )

15 parts Ongoing

ADULT ROMANCE SHORT STORY 18+ BLURB: Aruna Prameswari tidak lagi percaya pada cinta. Perceraian yang meninggalkan luka membuatnya memilih kesendirian, mengisi hari dengan pekerjaan dan kopi hitam tanpa gula. Rakha Dirgantara kehilangan tunangannya empat tahun lalu. Sejak itu, ia menutup pintu hati, menenggelamkan diri dalam kedai kopi yang ia bangun dari abu masa lalu. Hujan deras mempertemukan mereka kembali setelah delapan tahun, di sebuah kedai kecil yang beraroma kopi dan keheningan. Dua hati yang retak, saling mendekat tanpa sadar, mencoba menambal celah dengan obrolan larut malam, tatapan yang terlalu lama, dan sentuhan yang tertahan. Namun, masa lalu tak pernah benar-benar pergi. Di antara rasa takut kehilangan dan keberanian untuk mencoba lagi, mereka harus memilih: membiarkan pecahan itu berserakan selamanya, atau menyatukannya meski tahu luka bisa terbuka kembali.