Hari-hari bersama Travis kini menjadi bagian dari masa lalu, tersimpan rapi di sudut hatinya. Ada kalanya kenangan itu kembali hadir, seperti bayangan lampu jalan yang redup saat senja menjelang-hangat, tetapi tak lagi menuntut untuk digenggam. Dari sana, Kaluna belajar bahwa melepaskan bukan berarti menghapus, melainkan memberi ruang untuk tumbuh.
Dan kini, di hadapan Kaluna, terbentang lembaran baru. Sebuah ruang yang berbeda: gedung tua dengan cat yang mulai pudar, suara langkah-langkah riuh para siswa baru, serta semangat yang memenuhi udara. Masa orientasi bukan hanya tentang menyambut mereka yang datang, tetapi juga tentang menyambut dirinya sendiri yang baru-lebih kuat, lebih berani, lebih siap menapaki jalan yang tak lagi sama.
Lampu kuning yang dulu pernah membuatnya ragu kini menjadi tanda lain: tanda untuk berhati-hati, tetapi juga tanda untuk berani melanjutkan perjalanan. Sebab hidup tidak menunggu siapa pun. Ia terus bergerak, dan Kaluna memilih untuk ikut bergerak bersamanya.
Ini bukan sekadar kelanjutan kisah. Ini adalah awal dari cerita baru-sebuah musim yang akan mempertemukan masa lalu dengan masa depan, luka dengan keberanian, dan Kaluna dengan dirinya sendiri.
Sebenarnya hati Lionel itu baik dan suci, tapi cuma waktu bayi.
Dia orangnya penolong, buktinya mau bantuin anak kecil yang dibuang orang tuanya. Bantuin buat bunuh ibunya.
"Lo kenapa?"
"Aku dibuang sama mama, kak.."
"Ck ck ck. Kasihan banget. Ayo bunuh ibu lo, gue bantuin."
Lionel itu ... kejam. Dan bagaimana mungkin anak berandal yang beberapa kali masuk sel ini, malah banyak yang menyayangi?
Deskripsi diubah 14 November 2025