Naya, siswi kelas 11 SMA yang ceria dan aktif di ekstrakurikuler teater, tiba-tiba dikejutkan dengan kabar dari kedua orang tuanya. Rupanya, sejak kecil ia sudah "dijodohkan" dengan anak sahabat lama ayahnya. Naya tidak pernah membayangkan akan mengalami hal konyol seperti itu, apalagi di usianya yang baru 17 tahun.
Di sisi lain, Reyhan, cowok populer di sekolah sebelah, juga mendapat kabar yang sama. Dia terkenal cuek, dingin, dan lebih suka main basket daripada memikirkan soal cinta. Saat dipertemukan pertama kali, pertemuan mereka malah penuh salah paham-Naya mengira Reyhan sombong, sementara Reyhan menilai Naya terlalu cerewet.
Namun, keadaan membuat mereka sering dipaksa bertemu: belajar kelompok karena orang tua mereka bersahabat, menghadiri acara keluarga bersama, hingga terjebak hujan saat perjalanan pulang dari les. Pelan-pelan, kebencian itu mulai berubah jadi penasaran.
Naya menemukan sisi Reyhan yang sebenarnya hangat, suka mendengar musik akustik, dan peduli pada adiknya. Reyhan pun mulai melihat Naya sebagai sosok yang tulus, yang selalu berusaha membuat suasana ceria meski hatinya sendiri kadang rapuh.
Konflik muncul ketika Naya mulai dekat dengan Arkan, sahabat satu klub teater yang diam-diam menyukainya. Reyhan pun merasakan cemburu untuk pertama kalinya.
Di tengah drama remaja yang rumit itu, keduanya harus menentukan: apakah mereka akan melanjutkan "perjodohan" yang awalnya dipaksakan, atau justru memilih jalannya masing-masing?
"Cepetan masuk bego! nanti ada yang liat." sentak Vinncent menarik tangan Ashleyya agar masuk kedalam mobil.
"Orang gila, kalo nganu tanggung jawab dong sama cewek lo!" bentak Ashleyya tapi tetap masuk kedalam mobil.
"Cepet susuin, susu lo kan gede." ujar Vincent dengan santai nya menunjuk payudaranya.
"Gue belum pernah hamil, bego."
"Ya biarin napa, tuh bayi cowo pasti demen, gue aja demen sama susu lo." ujar Vincent sembari meremas payudara Ashleyya.
PLAKKKK.
"VINCENT, ANJING!" teriak Leyya