Persimpangan pasal dan do'a

Di balik ambisi dan doa, mereka dipertemukan oleh ruang kelas yang sama.

Seorang gadis yang bermimpi menegakkan hukum, dan seorang lelaki yang berdiri teguh dalam keyakinan serta menyimpan ambisi sebesar dunia.

Dua pribadi yang berbeda, tapi perlahan saling menemukan kenyamanan.

Namun tidak semua rasa bisa diberi nama. Tidak semua cinta bisa disahkan.

Ketika keduanya berdiri di persimpangan, antara cita-cita, keyakinan, dan perasaan, mereka harus memilih: bertahan dalam rasa, atau melangkah pada masa depan yang tak pernah searah.

Apakah cinta masih bisa bertahan, jika jalan doa mereka menuju langit yang berbeda?