Hidup siapa deh yang keliatan seperti permainan?
Isyel yang seumur hidup hampir tidak pernah tanpa campur tangan Saka, atau Saka yang selalu merasa wajib mencampuri segala urusan Isyel?
Atau, orang lain di luar hidup mereka yang tiba-tiba saja terkena dampaknya?
Seperti Rachel si primadona sekolah yang sedang didekati Saka, atau Riki si laki-laki berbakat yang sangat dibenci Saka?
Semuanya masuk ke dalam permainan yang menguras pikiran dan tenaga. Tapi, bisakah permainan itu direset, dan mereka mengulang lagi dari awal, supaya bisa menghindari kesalahan dan sama-sama memenangkan permainan dengan selamat?
Kebebasan, sebenarnya semua orang bisa memilikinya nggak, ya?
Bahkan hewan liar juga masih memiliki keterbatas dalam bergerak bebas supaya tidak dimangsa oleh para predator.
Lantas, apakah Isyel dan Saka bisa mendapatkan kebebasan dan kebahagiaan mereka sendiri?
Serta, apakah mereka sadar kemana hati mereka berlabuh?
Isyel POV:
Gue udah temenan sama Saka sejak kita masih ada di kandungan. Di mana pun dan kapan pun itu kita selalu bersama. Bahkan kalau lewat sehari aja tanpa Saka, rasanya aneh. Tapi, Saka sekarang suka sama Rachel, si primadona sekolah. Mulai saat ini Saka bakal banyak ngabisin waktu dengan Rachel.
Lantas, gue harus bagaimana tanpa Saka? Hanya Saka satu-satunya yang gue punya di sekolah ini.
Sementara gue berakhir berada di dekat Riki, laki-laki yang dulunya sempat akrab dengan gue dan juga Saka, namun karena keadaan yang tidak jelas sampai Saka benci banget sama Riki, akhirnya kita putus hubungan sebagai teman.
Kehidupan SMA gue penuh lika-liku ya ternyata. Padahal setahun lagi bakal lulus, tapi makin ke sini dramanya makin banyak aja.