Story cover for ELARION: Traces Between Time by EdelmiraWrite
ELARION: Traces Between Time
  • WpView
    Reads 197
  • WpVote
    Votes 66
  • WpPart
    Parts 16
  • WpView
    Reads 197
  • WpVote
    Votes 66
  • WpPart
    Parts 16
Ongoing, First published Oct 01
7 new parts
Dalam dunia yang dihancurkan oleh waktu, dua jiwa dari masa berbeda terhubung oleh ketakutan akan perpisahan. Saat Elira berusaha memperbaiki takdir, ia harus memilih antara mengubah masa lalu atau memperjuangkan rasa yang baru pertama kali singgah di hatinya--sebelum ia terpaksa mengucap selamat tinggal.


***Kisah ini diikutsertakan dalam event Storify: Beneath The Silence dari @Storamedia
All Rights Reserved
Sign up to add ELARION: Traces Between Time to your library and receive updates
or
#899fiction
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Hellseer Enver Eraly cover
T. World End (Versi Belum Revisi) cover
SALARYN KINGDOM : Bridge Of Destiny [END] cover
Level Zero cover
ROSALINE - I will be The Real Antagonist cover
Trapped As Stepsister  cover
Until The Gamemaster Dies [Hiatus] cover
Olivia Oxley : Rosewood (Diterbitkan) cover
Bertransmigrasi ke Novel Apocalypse cover
Lunara: Unwritten Thruts (end) cover

Hellseer Enver Eraly

60 parts Ongoing

⚠️⚠️⚠️JANGAN PLAGIAT, PLAGIAT DILARANG MAMPIR, PAHAM👿👿👿👿👿👿👿👿👿👿 Jika ia menatapmu, dosamu akan mulai terbakar. Enver bukan penyelamat. Ia adalah seorang Hellseer-penyuci jiwa, ditolak oleh surga dan ditakuti neraka. Namun saat dunia mulai retak, satu pertanyaan tetap menggantung: Siapa yang akan menyucikan sang penyuci? Ia tidak menghukum. Ia menyucikan. Enver adalah Hellseer,pengelana jiwa yang melihat dosa dalam wujud aslinya di ranah astral. Di dunia di mana suara rasa bersalah berbisik melalui dinding, dan bayangan menjerit tanpa suara, Enver melangkah dalam diam. Setiap jiwa yang ia sucikan, ia menyerap sepotong dari kebusukan itu, membawanya di dalam dirinya sendiri. Namun ia tidak menghakimi. Ia tidak mengampuni. Ia hanya melihat... dan menyucikan. Tapi dunia mulai retak. Batas antara dimensi semakin menipis. Satu per satu, jiwa-jiwa yang pernah ia bebaskan menghilang-direnggut oleh kekuatan tak kasatmata. Dan kini, bisikan itu tak lagi berbicara tentang orang lain... mereka memanggil namanya. Dalam pertempuran antara dosa yang tak terlihat dan para dewa yang terlupakan, akankah sang penyuci tetap murni? Atau justru menjadi hal yang seharusnya ia musnahkan? Sebuah fantasi spiritual kelam penuh misteri, simbolisme, makhluk astral dan pertarungan batin yang emosional.