Ana lahir tanpa diminta.
Ia tumbuh di dunia yang bahkan sejak awal menolaknya.
Ibunya menunduk malu setiap kali nama Ana disebut, sementara keluarga besar memandangnya seolah ia bukan manusia, melainkan aib yang harus disembunyikan.
"Anak haram," begitu bisik-bisik yang menempel di telinganya sejak ia bisa mengerti kata-kata.
Tidak ada pelukan. Tidak ada kasih sayang. Tidak ada tempat yang benar-benar menganggapnya anak.
Ana belajar menahan tangis di balik pintu kamar yang dingin. Ia tahu, kalau pun ia menangis, tak akan ada tangan yang menghapus air matanya. Dunia mengajarinya sejak kecil untuk kuat-kuat bukan karena pilihan, tapi karena tidak ada yang akan menopangnya jika ia jatuh.
Kadang Ana berdiri di depan cermin, menatap bayangannya sendiri. Parasnya sederhana, lembut, tidak secantik orang-orang yang selalu dipuja, tapi ada sesuatu di wajahnya-kesedihan yang tidak bisa disembunyikan. Ia sering bertanya dalam hati:
"Kalau aku lahir bukan karena cinta, apakah aku layak dicintai?"
Baginya, hidup hanyalah fana-singkat, dingin, penuh luka. Tapi entah mengapa, dalam kefanaan itu, ia tetap menemukan setitik keindahan kecil: langit senja, daun yang berguguran, atau tatapan matanya sendiri yang meski retak, tetap berkilau.
WARNING!!
18+
DILARANG MENIRU ATAU COPY PASTE CERITA INI!!
Dalam satu malam sebuah hal tidak masuk akal di alami oleh Liana Queensha, mahasiswi semester lima yang bertransmigrasi ke sebuah novel bergenre romance berjudul 'A True Love'.
Kehadiran Liana telah memporak-porandakan alur yang telah tertulis. Lantas, bagaimana 'kah kelanjutannya ?
Jika masih ada salah dalam tanda baca atau penyampaian kalimat. Author minta maaf ya. Semoga kalian suka sama ceritanya. Happy reading guys!!
•Seluruh pict dicerita berasal dari pinterest/ instagram