Zrasshhh!
"Ayahhhh!" teriak seorang anak laki-laki yang berlari ke tengah jalan raya saat melihat ayahnya tergeletak di sana.
"Lingga? Kamu gapapa kan, Nak?" tanya laki-laki paru baya usai mendorong anaknya ke tepi jalan hingga jatuh terduduk. Kini, sang anak bersimpuh di hadapannya dengan tangis dan menggenggam erat tangannya yang bersimbah darah.
"Ayah ...." Ia tergugu menangis saat tangan sang ayah yang telah membelai lembut pipinya terayun ke udara dan berakhir tergeletak lemah. "Ayahhhh!" Panggilannya berganti teriakan saat binar mata sang ayah tertutup sepenuhnya. Hujan malam itu membawa serta darah segar sang ayah.
"Ayah tiada karena menyelamatkanku, karena menuruti kemauanku ...."
***
"Kakekkk!" Gadis yang masih dengan seragam SMA-nya itu berlari ke ruang UGD di mana laki-laki paruh baya tergeletak lemah. Dengan tangis histerisnya, ia memeluk sang kakek dengan erat. Napasnya bahkan masih tercekat saat duduk di samping kakeknya.
"Sudah selesai olimpiadenya?" tanya laki-laki itu dengan suara parau. Cucunya masih tergugu menangis, pasalnya kemarin sore ia masih sehat bugar bahkan mengantar gadis itu daftar OSK dengan mobil saat hujan deras melanda.
"Kek," panggil gadis itu saat tangan kakeknya mengusap air mata di pipinya.
"Rain cucuku harus berhasil," ucapnya sambil tersenyum.
Tit! Tit! Tit!
Suara yang membuat gadis itu menangis histeris, "Kakekkkk!" juga suara yang membuatnya trauma. "Kek, tolong hidup lebih lama lagi untukku, Kakekku masih sehat!" racaunnya sambil memeluk tubuh gagah bekas anggota tentara itu.
***
Ada yang lebih berat dari rindu yang tidak bisa diobati, ikhlas. Bagaimana Rain dan Lingga menerima kematian kedua orang yang paling berharga di hidupnya?
Tentang Mahendra Orion Adittama dan Halana Yovanka Maheswari. Kedua remaja yg berbeda kepribadian yg terpaksa terikat dalam satu hubungan.
Cerita ini hanya untuk hiburan ya gaiss, yang ga suka skip aja (18+)