Credit for Cover to :
Erik faufalner
PROLOG:
Kemarahan di Bawah Sayap langit di atas Tirsdalr bukanlah kubah biru yang damai, melainkan lapisan tebal asap mesiu dan jeritan yang dicabik angin dingin. Bagi kebanyakan orang, itu adalah akhir dunia. Bagi Harald, itu hanyalah suara di dalam kepalanya, diperkuat oleh dentingan pedang dan bau darah.
Pada usia tujuh belas tahun, Harald adalah seorang monster yang dibentuk oleh takdirnya.
Berserker termuda di Utara. Kekuatan liar dari leluhurnya mengalir dalam nadinya sebuah kutukan yang membuatnya tak terkalahkan dan tak terkendali. Saat ini, kekuatan itu telah mengambil alih sepenuhnya.
Matanya berkilat putih gila, dan kapak batu bara di tangannya menari dalam hiruk pikuk pembantaian. Dia bukan lagi Harald dia adalah Kemarahan.
Tepat di bawah gemuruh sayap besar yang melindungi medan perang, seorang pemuda lain berdiri, menahan angin puyuh yang diciptakan oleh Naga Es kuno yang mereka tunggangi.
Dia adalah Einar. Dia memegang buku yang sudah usang di satu tangan dan, anehnya, hanya sebuah belati pendek di tangan yang lain. Sementara Harald adalah gelombang pasang penghancuran, Einar adalah ketenangan di mata badai. Dia adalah setengah dari jiwa yang hilang yang diyakini Harald tidak lagi ia miliki. Bukan Berserker, melainkan Cendekiawan Naga yang ditakdirkan untuk mendampingi Harald sejak lahir.
"Harald! Cukup!" teriak Einar, suaranya hampir tidak terdengar di tengah raungan. "Dengarkan aku! Bukan ini caramu menemukan...!"
Harald tidak mendengarnya. Dia menghancurkan helm, membelah perisai, menenggelamkan dirinya lebih dalam ke dalam kabut gila yang menjanjikan satu hal tentang kekuatan tanpa batas, tapi tanpa diri.
Di belakang mereka, Naga Es itu mendengus, asap dingin mengepul dari lubang hidungnya. Makhluk kuno ini, yang dikenal sebagai Vindsvala, telah menyaksikan banyak pertempuran, tetapi selalu mencium bau hal yang sama pada Harald potensi besar yang hampir hancur oleh kegilaan.
❛❛Tiap dua kali seminggu gadis itu pergi ke toko buku di pinggir jalan. Dan di seberang sana, ada laki-laki yang memerhatikannya selama tiga bulan ini.❞
ilustrasi cr. pinterest