Story cover for Drizzle by teru_teru_bozu
Drizzle
  • WpView
    Reads 3,367
  • WpVote
    Votes 508
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 3,367
  • WpVote
    Votes 508
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Oct 03
1 new part
Aku baik-baik saja, tapi kenapa aku tidak bahagia? - Laksita  Jovanka Wibowo, 26 tahun, arsitek
Apa yang aku lakukan ini salah? Di pasal mana aku melanggar komitmen? - Ganindra Sabiru Hernowo, 35 tahun, notaris.

Mereka menikah bukan karena perjodohan.
Mereka hanya dikenalkan.
Setelah empat bulan pendekatan dan merasa cocok, mereka secara sadar memutuskan untuk menikah enam bulan kemudian.

Baik Gani maupun Sita sepakat bahwa mereka cukup dewasa untuk memahami kalau pernikahan adalah sebuah transaksi fungsional. Tidak masalah kalau pernikahan mereka dilandasi alasan praktis. Dan sepakat cinta dan kasih sayang akan tumbuh dan berkembang dalam hubungan yang halal dan bertanggung jawab.

Lalu kenapa setelah beberapa bulan, Sita merasa sangat tidak bahagia? Dan Gani juga bingung salahnya di mana?

Konflik tak kasatmata ini akhirnya membuat mereka sadar bahwa bukan hanya hujan badai yang bisa menghancurkan sesuatu. Namun hujan kecil yang terus-menerus membasahi pun berpotensi membuat seseorang sakit perlahan-lahan dan berujung kehancuran.
All Rights Reserved
Sign up to add Drizzle to your library and receive updates
or
#93life
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Salah Koneksi cover
Baby Aira cover
Ashes Of Us  cover
Kita Ini Apa? cover
LIVE IN YOUR SKY AS A STORM cover
DAMIAN cover
GRUMPY and SUNSHINE cover
Lawan Duda cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover
Come to you cover

Salah Koneksi

19 parts Ongoing

Di usia Lintar yang baru menginjak sembilan belas tahun, dia harus menanggung semuanya sendiri. Setelah kepergian kakaknya untuk selama-lamanya, dia merawat Naka, keponakannya, seorang diri. Ibu Naka sudah meninggal dunia sejak Naka berusia tiga bulan. Orang tua Lintar pun telah lama meninggal dunia. Di kontrakan kecilnya, Lintar mencetak foto-fotonya bersama Naka di printer peninggalan almarhum kakaknya. Dia menunggu cetakan foto keluar dari mesin printer. Sekali, dua kali, hingga tiga kali, foto-foto itu tidak kunjung keluar. Tanpa Lintar tahu, foto-foto dengan beragam ekspresi itu rupanya tercetak nyasar di printer milik Riffat, seorang laki-laki keturunan Arab, owner sekaligus CEO Arrazi Books, sebuah penerbit buku anak Islam terbesar di Kota Solo. Berawal dari salah koneksi, kisah mereka pun dimulai. Update pertama kali 15 Oktober 2025