Story cover for PERPUSTAKAAN MANUSIA by bronaestheflou
PERPUSTAKAAN MANUSIA
  • WpView
    Reads 100
  • WpVote
    Votes 24
  • WpPart
    Parts 30
  • WpView
    Reads 100
  • WpVote
    Votes 24
  • WpPart
    Parts 30
Ongoing, First published Oct 03
"Tatkala rumah menjelma teh, buku, dan teman bicara."

*** 

Studio Teh Sembuh: Kamu bisa datang, lalu ... minum teh sembari membaca sinyal tubuh yang butuh sembuh atau minum teh sembari mengenal dirimu sendiri dengan lebih utuh.  
Di sana, kamu tidak duduk untuk memilih varian teh favoritmu. Kamu duduk untuk mengenal emosimu, lalu pesananmu akan segera datang. 
-Narasi Sani

Perpustakaan Manusia: Kamu bisa datang dengan versimu yang paling berantakan, lalu pulang dengan membawa dirimu versi lebih tenang. 
Di sana, kamu tidak duduk untuk membaca buku. Kamu duduk untuk membaca dirimu sendiri.
-Sastra Gamma

*** 

Hidup itu kayak kertas kosong yang pelan-pelan keisi sama coretan, dan manusia adalah pena yang tintanya putus-putus. Tapi hebatnya, banyak coretan yang akhirnya selesai ditulis.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add PERPUSTAKAAN MANUSIA to your library and receive updates
or
#100eventmenulislovrinz
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Simfoni Jiwa cover
Grateful (TAMAT) cover
Langit Tak Lagi Biru cover
You Made My Day cover
Sebuah Rasa Tanpa Asa cover
Teman jadi mommy cover
Arranged Marriage  cover
Cheating on Death: Sebuah Tragedi cover
P.s I Love You cover
Hold Me With Your Lies [END] cover

Simfoni Jiwa

83 parts Ongoing

Layaknya sebuah simfoni yang rumit namun selaras, jiwa Bhadrika dan Tavisha mengalun indah melalui untaian kisah yang manis. Tayangan acak di Youtube menjadi langkah awal Tavisha mengenal sosok Bhadrika. Rasa kagum, hati yang berbedar, dan senyum yang mengembang muncul begitu saja hanya karena membaca namanya, mendengar suaranya, dan melihatnya lewat gambar. Sejalan dengan itu, harapan pun tumbuh seiring dengan do'a yang dipanjatkan. Meskipun logikanya seringkali menentang. Karena sosok Bhadrika bukanlah sosok yang biasa. Bhadrika adalah seorang laki-laki yang memiliki latar belakang keluarga, pendidikan, karir, dan relasi yang luar biasa hebat. Masyarakat bahkan menyematkan panggilan: mas-mas Jawa premium untuk sosoknya. Gelar dan amanah yang di emban Bhadrika sejak usianya genap 24 tahun itu membuatnya perlahan mulai kehilangan sosok dirinya sebelum naik tahta. Pertemuannya dengan Tavisha di ruang kerjanya siang hari itu, obrolan singkat mereka, gestur tubuh perempuan itu, tanpa sadar menarik Bhadrika untuk jatuh ke dalam pesona perempuan itu yang mampu membuatnya meraih rasa rileks dengan mudah. Namun Bhadrika tahu, Tavisha juga tahu, jika semuanya tidak akan semudah itu.