DIBAWAH LENCANA INTEGRITAS

Ayu Nadhira Kirana adalah Panitera Pengganti di Pengadilan Negeri, seorang wanita muda dengan reputasi idealis yang menjunjung tinggi integritas. Meja kerjanya penuh berkas, dan pikirannya terikat pada satu keyakinan: keadilan haruslah sempurna secara prosedural. Ia adalah gerbang administratif terakhir sebelum kasus disidangkan, dan ia tidak akan membiarkan satu pun proses cacat lolos dari pengawasannya.

Daffa Aryandra Pratama.
Perwira reserse dari kepolisian ini adalah antitesis dari keteraturan Ayu. Daffa bekerja di jalanan, sering berhadapan dengan bahaya, dan terkadang terpaksa mengambil keputusan cepat yang membuat prosedur hukumnya terlihat 'kotor'. Mereka bertemu bukan dalam suasana romantis, melainkan di koridor pengadilan, tempat Daffa menyerahkan berkas dan Ayu akan menelitinya dengan saksama.

Awalnya, interaksi mereka adalah perseteruan profesional yang dingin: Ayu mengkritik, Daffa membela. Namun, di balik seragam Daffa yang keras, Ayu melihat dedikasi yang tak terbantahkan. Daffa pun terpikat pada kejernihan dan ketegasan moral Ayu. Gesekan antara hukum acara yang sempurna (Ayu) dan realitas lapangan yang brutal (Daffa) justru memicu percikan tak terduga.