Pada akhir abad ke-19 kalender Othello, sebuah insiden besar yang memakan korban setiap bulannya menjadi kengerian tersendiri kala itu. Insiden tersebut berawal di sebuah Kekaisaran di benua Ironvale Utara yakni Kekaisaran Othello, sebuah kekaisaran besar yang menguasai seluruh kerajaan di benua Ironvale bagian Utara.
Sebuah akademi Nasional di Othello segera bertindak. Dengan murid elit mereka yang cerdas, peluang mencari dalang dibalik teror kematian tersebut sekitar 67 persen. Akademi itu dinamakan Vortexia, yang sudah ada sejak abad pertengahan.
Camellia De Azurethra Cassandra adalah salah satu saksi mata betapa mengerikannya insiden tersebut. Tubuh orang tuanya meledak di depan matanya, seluruh pekerja disana ikut meledak dan hanya menyisakan Camellia sendiri. Untunglah seseorang yang merupakan sahabat karib Ayahnya dengan senang hati mengadopsinya saat itu juga.
Ternyata, sahabat karib Ayahnya itu adalah kepala Akademi Vortexia. Camellia semakin optimis untuk mendaftarkan diri ke akademi tersebut, demi mengungkap dalang dibalik tewasnya kedua orangtuanya dan korban lainnya, Camellia belajar ilmu berpedang dan sihir. Namun sayangnya, ia tak dikaruniai kedua hal tersebut, dan satu-satunya opsi yang tersisa dari ketiga opsi pilihannya adalah masuk ke Jurusan Detektif.
Akan tetapi, setiap kali ia mendapatkan informasi yang berguna, salah satu dari seluruh murid disana pasti ada yang meninggal meledak.
Perjalanannya mencaritahu kebenaran tentang siapa dalangnya sungguh tidaklah mudah. Banyak kejadian yang membuatnya kehilangan orang-orang tersayangnya lebih banyak, lantas apakah Camellia akan jadi ragu-ragu dan memilih untuk mundur karena takut kehilangan lagi?
Temani Camellia menyelesaikan misteri beruntun ini!
Arstella terbangun di tubuh seorang pelayan di dunia asing yang penuh aturan dan kasta yang tak ia pahami. Setelah dipecat karena kebodohan yang tak disengaja, ia menemukan secarik poster.
Kerajaan Eldoria tengah mencari pelayan untuk dua pangeran. Pangeran Leo, sang pewaris berambut emas yang dicintai rakyat, dan Pangeran Theodore, sang anak berambut hitam yang dibenci istana karena dianggap membawa kutukan. Tanpa pilihan, Arstella melamar pekerjaan itu dan tanpa sadar melangkah ke dalam istana yang tak hanya penuh kemegahan, tapi juga rahasia kelam.
"Dewa aku hanya ingin hidup tenang... aku hanya ingin bekerja," bisik Arstella lirih, seolah sedang memohon pada langit yang bahkan tak menjawab. Namun, jawabannya datang dari bayangan. Suara Theodore terdengar rendah dan berbahaya.
"Sayangnya, kau bekerja pada iblis, Stella."
Ia melangkah mendekat, matanya gelap tak menyisakan belas kasih. "Dan dewa tak punya kuasa atas sesuatu yang sudah menjadi milikku."