Somewhere Only We Knew

Yuna dan Jaemin tidak pernah berencana untuk jatuh cinta. Mereka hanya dua orang asing yang dipertemukan di sebuah program sukarelawan di negara kecil jauh dari rumah. Di antara tanah yang basah oleh hujan, tawa anak-anak desa, dan senyum yang tumbuh perlahan, mereka menemukan sesuatu yang lebih hangat dari matahari sore - tempat yang hanya mereka berdua tahu.

Setelah program berakhir, jarak menjadi penguji janji. Mereka menulis surat, berbagi langit yang sama, dan menunggu waktu untuk bertemu lagi - di kota yang menyimpan kenangan mereka setahun lalu. Namun takdir memiliki cara lain untuk mempertemukan mereka.

Di hari yang dijanjikan, Yuna datang. Tapi yang menantinya bukan Jaemin - melainkan surat terakhir darinya.

"If I can't come to you, then let the wind bring me instead."

Dalam keheningan sore, di bawah langit yang tampak seperti senyumnya, Yuna belajar bahwa cinta sejati tidak selalu hadir dalam wujud yang sama - terkadang, ia hanya hidup dalam angin, dalam kenangan, dan dalam tempat yang hanya mereka berdua tahu.