Semua pasti pernah berandai-andai, berkata, "jika saja aku begini", "jika saja aku begitu". Bagaimana bila kemudian ada Sang "Jika" yang bisa mengabulkan 'jika' 'jika' yang diteriakan ke langit? Sebuah jika yang muncul setelah rasa sesal, ataupun bahkan hanya "jika" sebagai sebuah candaan. Bagaimana jika karena suatu hal, kau sangat berambisi untuk menemukannya, menginginkan 'jika' mu terwujud bahkan walau hanya untuk sekedar menenangkan hati. Misalnya orang yang kau sayang mati, YUP... Mati. Kau ingin menemukan Sang "Jika" untuk menghidupkannya. Bisakah kau percaya bahwa Sang "Jika" benar-benar ada? Semua hal pasti ada konsekuensinya.