Di sudut-sudut yang paling biasa - halte bus yang basah oleh hujan, meja makan yang lengket karena sisa kopi, lorong apartemen yang beraroma sabun dan debu - ada bisik-bisik kecil yang tak pernah kita beri nama. *Auralis* adalah ruang itu: atmosfer tipis di antara napas dan bayang, tempat aura bertemu realitas sehingga kejadian paling sehari-hari tiba-tiba terasa disorot dari dalam. Dalam buku ini, setiap cerita adalah sebuah catatan - potongan hidup yang direkam tanpa tipu daya dan kemudian diberi sentuhan ajaib, seperti kunci yang tanpa sengaja membuka pintu menuju kenangan yang tak pernah kita sadari masih hidup di bawah kulit.
Kumpulan cerita ini membawa pembaca melewati jalanan yang familiar dan ladang-ladang yang hanya tampak pada malam tertentu, mempertemukan pekerja malam, anak yang takut gelap, orang tua yang menata album foto, dan makhluk-makhluk yang barangkali hanya muncul di tepi pandang. Ada yang kehilangan, ada yang menemukan kembali, dan ada pula yang belajar menumpuk kebiasaan menjadi keajaiban kecil. Bacalah perlahan; biarkan diri Anda berhenti pada setiap sudutnya-karena di *Auralis*, hal-hal kecil berbisik lama, dan kenangan ajaib sering memulai hidupnya dari kebiasaan paling biasa.
Tujuh lelaki vampir yang hidup dalam kebosanan karena rutinitas abadi akhirnya memutuskan untuk mencari pasangan sejati (mate) mereka. Setelah pencarian panjang, satu per satu dari mereka berhasil menemukan mate yang sudah lama mereka nantikan. Namun, kebahagiaan ini hanya sesaat, karena para mate menghadapi ujian besar yang mengancam nyawa mereka. Setiap vampir harus menghadapi pilihan sulit, mempertaruhkan segalanya untuk menyelamatkan cinta mereka atau kehilangan mate mereka selamanya.
Warning: Penulis pemula dan ini cerita pertama saya