"Kamu pernah ngerasa, dunia terlalu berisik sampai kamu gak bisa dengerin dirimu sendiri?"
Clara hidup di bawah bayangan sempurna-dibandingkan, ditekan, dipaksa untuk terus bersinar meski hatinya perlahan redup.
Erzan, si gitaris keras kepala, justru mencari arti hidup di tengah kebisingan panggung dan suara yang tak pernah benar-benar ia pahami.
Dua jiwa yang sama-sama hancur, bertemu di antara denting senar dan langkah yang nyaris patah.
Tapi sebuah malam mengubah segalanya-meninggalkan luka yang tak bisa dihapus waktu.
Ketika mereka kembali bertemu di bawah langit yang sama, apakah maaf masih punya tempat... di antara ruang yang sudah terlalu sunyi?
"Karena kadang, diam bukan berarti hilang. Ia hanya bersembunyi... di dalam Ruang Sunyi."