14 parts Ongoing Dia bangun, jalan gemulai ke arah gue, lalu berhenti cuma lima senti dari wajah gue. Senyumnya... gila, nyebelin tapi ganteng parah. "You takut sama eyke?"
"Gue nggak takut. Gue jijik."
"Ouchhh... sakitnya di sini." Dia pura-pura pegang dada. "Tapi don't worry, malam ini eyke janji bakal jadi suami yang sopan. Unless... you yang mulai duluan~"
Gue pengen banting dia ke jendela.
...
Gue masih di posisi yang sama, duduk di atas closed, kaki udah kesemutan tapi tangan nggak berhenti scroll.
"Nasib pengangguran mah gini. Hidup pindah-pindah antara kasur, sofa, sama WC. Mobilitasnya cuma tiga titik, tapi vibes-nya mantap." Gue ngomel lagi, suara gue mantul di kamar mandi gede itu.
Gue sempet mikir, kalau Veri tau gue nongkrong dua jam di toilet bukan buat boker tapi buat scroll TikTok, dia pasti langsung drama lebay.
Pasti dia bakal ngomong gini
"Oh my God, honey... you waste two hours in the bathroom? Itu bukan healing, itu self-destruction!"
Dan gue bakal jawab:
"Diam, Ver. Lo nggak ngerti indahnya jadi pengangguran."
Gue sempet kepikiran buat mandi sekalian biar seger. Tapi begitu buka keran, airnya dingin. Gue langsung ilfeel, balik lagi duduk di closed, scroll lagi.
"Produktif mah bisa besok. Hari ini rebahan day." Gue muter-muterin HP, ketawa kecil lagi.