16 parts Ongoing Aku tahu ini akhirku.
Udara dingin menelusup ke paru-paru, darah mengalir dari kepala serta leher mengalir membasahi bajuku. Sakit, perih dan rasa sesal menyatu dalam pikiran ku. Di luar sana, dunia tetap sibuk-tapi di ruangan ini, waktu seperti mengulur langkah, menatapku dari kejauhan.
Di depan tubuhku yang kian membeku, dia berdiri.
Anakku.
Sosok yang dulu kubentuk dengan tangan sendiri... lalu kuhancurkan dengan tangan yang sama.
Mata itu tak lagi memanggilku "Mama".
Hanya tatapan asing-tajam, penuh kebencian-seolah aku ini hanyalah orang yang kebetulan memberinya darah dan nama keluarga.
Jika saja aku bisa... kembali.
Bukan untuk mengubah takdirku, tapi untuk mengubah tatapannya.
Tiba-tiba, detak jantung itu berhenti. Dunia meredam.
Gelap.
Lalu... hangat.
Aku terbangun.
Di ranjang yang kukenal, dengan cahaya pagi masuk dari jendela yang dulu sering kubuka. Di kalender, angka yang kutatap membuat dadaku berhenti berdetak sesaat.
Ini... lima belas tahun lalu.
Dan di depan pintu, anakku berdiri-dengan mata mata tajamnya yang mulai mengenal kebencian.
Kesempatan kedua.
Tuhan benar-benar memberikannya.
Dan aku tak akan menyia-nyiakannya.
#3___hidup kembali 5/9/25